Demokrasi adalah sebuah konsep yang mungkin cukup dikenal oleh banyak orang. Pada intinya, demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan yang memberikan kebebasan untuk rakyatnya menentukan pilihan dan sikapnya dalam bidang politik. Namun, demokrasi yang hanya menjunjung tinggi persamaan dalam politik namun mengabaikan kesenjangan ekonomi, bisa dibilang itu adalah suatu paradoks demokrasi.
Demokrasi politik menjunjung tinggi prinsip persamaan hak suara, berpendapat, serta akses dalam mencalonkan diri dalam pemerintahan, tanpa mempertimbangkan status ekonomi, suku, agama, atau gender individu. Setiap orang diberi kesempatan yang sama dan bebas menentukan pilihan politiknya. Hal ini berkontribusi dalam membangun fondasi keadilan dan kebebasan bagi setiap warga negara.
Namun, demokrasi yang hanya berfokus pada kebebasan politik tanpa menyertakan upaya untuk mengurangi kesenjangan ekonomi memberikan gambaran dua sisi demokrasi yang paradoks. Di satu sisi, dicapai kebebasan politik, setara, dan merata, tetapi di sisi lain, masih terjadi kesenjangan ekonomi antara golongan atas dan bawah dalam masyarakat.
Kesenjangan ekonomi dapat dipandang sebagai tantangan kritis terhadap prinsip demokrasi. Mengapa? Karena saat kesenjangan ekonomi semakin lebar, akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan juga biasanya menjadi semakin tidak merata. Ini berani membahayakan prinsip kesetaraan dan keadilan dalam masyarakat.
Maka, dalam konteks nyata, demokrasi yang hanya mengandalkan persamaan dalam bidang politik tanpa diimbangi upaya konkret untuk mengurangi kesenjangan ekonomi sebenarnya jauh dari ideal. Bagaimanapun, setiap individu memiliki hak yang sama tidak hanya dalam berpolitik tetapi juga dalam mengakses kesempatan dan layanan yang menjaga kualitas hidup mereka.
Idealnya, suatu negara yang menjunjung tinggi demokrasi seharusnya memahami dan menerapkan demokrasi dalam berbagai sektor, termasuk politik dan ekonomi. Upaya meredam kesenjangan ekonomi perlu dilakukan untuk memastikan bahwa semua warga negara mempunyai akses setara atas kesejahteraan ekonomi dalam masyarakat.
Dalam konteks tersebut, keseimbangan antara demokrasi politik dan ekonomi menjadi sangat penting. Tidak hanya memastikan persamaan hak politik, tetapi juga mengurangi kesenjangan ekonomi yang ada. Sehingga, masyarakat dapat memahami bahwa demokrasi yang berlaku di negaranya bukanlah serangkaian prosedur kosong, melainkan sebuah sistem yang menjunjung tinggi keadilan dan kesejahteraan untuk semua orang.
Demokrasi yang diterapkan hendaknya tidak hanya mengejar persamaan formal, tetapi juga substantif. Ini berarti bahwa upaya mengurangi kesenjangan ekonomi bukan hanya menjadi impian, melainkan menjadi tanggung jawab dari pemerintah dan juga seluruh elemen masyarakat. Dengan demikian, kita dapat mengatakan demokrasi yang sejati adalah demokrasi yang memberikan kebebasan dan kesetaraan, baik di bidang politik maupun ekonomi.
