Perahu merupakan kendaran berlayar yang digunakan oleh banyak masyarakat di Indonesia, khususnya di daerah pesisir dan daerah yang memiliki banyak sungai. Dari Sabang sampai Merauke, setiap daerah memiliki istilah lokal mereka sendiri untuk perahu. Beberapa daerah menyebutnya ‘sampan’, namun apa sebutan untuk perahu di daerah kalian?
Perahu atau Sampan?
Perahu dan sampan adalah dua kata yang sering digunakan secara bergantian. Dalam banyak kasus, perbedaan antara kedua istilah ini adalah ukuran. Istilah ‘sampan’ yang berasal dari bahasa Hakka, biasanya merujuk pada perahu kecil yang digunakan untuk kegiatan penangkapan ikan atau sebagai alat transportasi di air.
Di Indonesia, ada banyak variasi dalam istilah lokal untuk perahu, karena keberagaman budaya dan dialek yang ada. Di Jawa, misalnya, perahu kecil biasanya disebut ‘jukung’, sedangkan di Sulawesi, orang sering merujuknya sebagai ‘prau’. Di Bali, Anda juga akan mendengar istilah ‘jukung’, sementara di Kalimantan, perahu sering disebut ‘kelotok’.
Sebutan Perahu di Diverse Daerah
Berikut beberapa sebutan perahu di beberapa daerah di Indonesia:
1. Jukung: Istilah ini biasanya digunakan di Pulau Java dan Bali. Jukung adalah perahu kecil yang biasanya digunakan oleh nelayan untuk mencari ikan di laut.
2. Prau: Di beberapa bagian dari Indonesia, khususnya di Maluku dan Sulawesi, perahu sering disebut sebagai prau.
3. Kelotok: Perahu motor yang digunakan untuk transportasi di daerah yang banyak sungainya, seperti Kalimantan.
4. Bangka: Di Luzon, Filipina dan beberapa tempat di Sulawesi, perahu juga dikenal dengan istilah ‘bangka’.
Perahu menjadi bagian vital dalam kehidupan masyarakat nusantara, khususnya mereka yang hidup di pesisir atau wilayah dengan banyak sungai. Tidak heran bahasa Indonesia memiliki beragam kata untuk merujuk pada objek yang sama berdasarkan konteks geografis dan budaya.
Sebagai penutup, kami ingin mengetahui apakah ada istilah khusus untuk perahu di daerah kalian? Kami menantikan informasi tersebut di kolom komentar!
