Es kering atau juga dikenal dengan nama solid CO2, dalam kehidupan sehari-hari sering digunakan dalam berbagai industri dan riset. Es kering memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan es biasa, seperti tidak meninggalkan jejak air saat mencair dan memiliki suhu yang sangat rendah. Namun pernahkah Anda bertanya bagaimana es kering bisa terbentuk? Jawabannya adalah melalui proses perubahan wujud.
Proses Perubahan Wujud dalam Pembentukan Es Kering
Perubahan wujud adalah fenomena fisik yang menggambarkan perubahan keadaan suatu zat dari satu wujud ke wujud lainnya. Tiga wujud dasar dari materi adalah padat, cair, dan gas. Perubahan ini dapat terjadi karena perubahan tekanan dan suhu.
Es kering terbentuk dari perubahan wujud gas CO2 menjadi solid CO2. Proses ini dikenal sebagai proses sublimasi, yaitu perubahan wujud langsung dari gas menjadi padat tanpa melalui tahap cair. Tekanan dan suhu berperan penting dalam proses ini.
Cara Kerja Proses Sublimasi
CO2 dalam bentuk gas akan dipaksa masuk ke dalam ruang bertekanan tinggi. Selanjutnya, suhu dalam ruang tersebut diturunkan hingga mencapai titik sublimasi dari gas CO2, yaitu sekitar -78,5 derajat Celsius. Pada titik ini, molekul gas CO2 akan berubah menjadi padat dan membentuk es kering.
Perlu diingat bahwa pada titik sublimasi suhu dan tekanan harus konsisten. Jika suhu naik atau tekanan turun, es kering tersebut akan kembali ke bentuk gas CO2 melalui proses yang disebut desublimasi atau deposisi. Proses ini juga sejenis perubahan wujud.
Simpulan
Pada akhirnya, es kering terbentuk karena adanya peristiwa perubahan wujud, yaitu sublimasi, dihapus penggunaandumana gas CO2 berubah menjadi padat ketika suhu dan tekanan diturunkan. Proses ini menjadi penjelasan ilmiah mengapa es kering memiliki sifat unik dibandingkan dengan es biasa dan mengapa es kering sangat berguna di berbagai industri dan riset. Sehingga, ilmu tentang fisika dan kimia menjadi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
