Fitrah merupakan sebuah kata yang sering kita dengar, terutama dalam konteks kehidupan beragama dan spiritual. Namun, apa sebenarnya makna dan makna dari kata ini? Kata “fitrah” berasal dari bahasa Arab (فطرة) yang memiliki arti asal, dasar, atau sesuatu yang murni dan tidak tercemar. Dalam konteks agama, fitrah merujuk pada kondisi alami manusia yang cenderung kepada kebaikan dan kebenaran.
Menggali Makna Fitrah
Untuk lebih memahami makna fitrah, kita bisa merujuk pada beberapa penjelasan dari para ulama dan ahli bahasa Arab. Beberapa penjelasan tersebut antara lain:
- Fitrah sebagai ciptaan Allah: Menurut beberapa ulama, fitrah merujuk pada ciptaan Allah yang sempurna dan murni. Ini adalah keadaan alami yang dimiliki setiap manusia yang lahir ke dunia, yang membuat mereka cenderung mencari kebaikan dan kebenaran.
- Fitrah sebagai kecenderungan alami: Dalam pandangan ini, fitrah diartikan sebagai kecenderungan atau dorongan alami yang ada dalam diri setiap manusia. Kecenderungan ini membawa manusia untuk selalu berusaha mencapai kebaikan dan kebenaran, serta menjauhi keburukan.
- Fitrah sebagai kesucian jiwa: Fitrah juga bisa diartikan sebagai kesucian jiwa yang belum tercemar oleh pengaruh buruk dan kesalahan. Dalam konteks ini, fitrah adalah keadaan murni yang ada dalam jiwa manusia sebelum mereka mengalami proses pendidikan, sosialisasi, dan interaksi dengan lingkungan sekitarnya.
Fitrah dalam Islam
Dalam agama Islam, konsep fitrah memiliki peranan yang sangat penting. Menurut ajaran Islam, setiap manusia terlahir dalam keadaan fitrah, yang berarti mereka lahir dalam keadaan suci dan murni. Pada dasarnya, fitrah manusia adalah untuk beriman dan tunduk kepada kehendak Allah. Namun, seiring bertambahnya usia dan pengalaman, manusia bisa terpengaruh oleh lingkungannya dan melupakan fitrah mereka.
Ada beberapa aspek di dalam ajaran Islam yang terkait dengan konsep fitrah, antara lain:
- Bayi yang lahir dalam keadaan fitrah: Berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW, setiap bayi yang dilahirkan lahir dalam keadaan fitrah, yakni dengan kecenderungan alami untuk beriman dan mencari kebaikan.
- Tanggung jawab orang tua terhadap fitrah anak: Islam mengajarkan bahwa setiap orang tua memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan membimbing anak-anak mereka agar tetap pada fitrah yang baik. Hal ini mencakup mendidik mereka dalam ajaran Islam serta memberikan contoh yang baik dalam perilaku dan akhlak.
- Kembali kepada fitrah: Dalam proses pertobatan atau taubat, seseorang diharapkan untuk ‘kembali’ kepada fitrah mereka yang suci dan murni. Ini berarti menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan buruk, memperbaiki akhlak, dan tunduk kepada Allah.
- Kematian dan fitrah: Islam mengajarkan bahwa pada saat kematian, setiap manusia akan kembali kepada fitrah mereka yang asli dan murni. Hal ini berfungsi sebagai pengingat bagi setiap muslim untuk selalu mengingat fitrah mereka dan berusaha menjalani kehidupan yang baik.
Kesimpulannya, istilah fitrah dalam bahasa Arab memiliki arti asal, dasar, atau murni. Dalam konteks agama, termasuk Islam, fitrah merujuk pada kondisi alami manusia yang cenderung mencari kebaikan dan kebenaran. Konsep fitrah sangat penting dalam ajaran Islam dan menjadi dasar pemikiran tentang nilai-nilai moral dan spiritual dalam kehidupan manusia.