Edukasi kontemporer memahami bahwa pendidikan berpusat pada siswa dan elemen individualitasnya. Tidak ada dua siswa yang sama, dan karena itu, pendekatan generik terhadap kurikulum sering kali tidak efektif. Oleh karena itu, sekolah saat ini harus melakukan berbagai penyesuaian untuk mengakomodasi beragam kebutuhan siswa. Namun, ada beberapa hal yang tidak seharusnya dilakukan sekolah dalam rangka mengakomodasi kebutuhan murid dalam kurikulum di sekolah.
Meningkatkan Fleksibilitas Pembelajaran
Sekolah harus berupaya meningkatkan fleksibilitas dalam sistem pembelajaran untuk mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa. Pembelajaran dapat diajarkan melalui berbagai metode seperti visual, auditori, kinestetik, atau kombinasi dari ketiganya. Sekolah juga harus menawarkan berbagai cara bagi siswa untuk menunjukkan pemahaman mereka, seperti melalui ujian tertulis, presentasi, proyek, dan lain-lain.
Menerapkan Kurikulum inklusi
Inklusi berarti bahwa semua siswa, bahkan mereka dengan kebutuhan khusus, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak. Kurikulum inklusif memastikan bahwa semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.
Menyediakan Bantuan Sosial dan Emosional
Mengakomodasi kebutuhan murid dalam kurikulum tidak hanya berkaitan dengan aspek akademik. Banyak siswa memiliki kebutuhan sosial dan emosional yang mungkin mempengaruhi kemampuan mereka untuk belajar. Sekolah harus menyediakan dukungan dalam bentuk konselor, psikolog sekolah, dan program-program lain yang dapat membantu siswa menavigasi tantangan ini.
Meningkatkan Kapasitas Guru
Guru juga perlu mendapatkan dukungan dan pengembangan profesional untuk meningkatkan kompetensi dalam mengakomodasi beragam kebutuhan siswa. Ini dapat melibatkan pelatihan, mentoring, dan pembelajaran profesional lainnya.
Yang Tidak Seharusnya Dilakukan: Mengorbankan Kualitas Pendidikan
Namun, hal yang tidak seharusnya dilakukan sekolah dalam rangka mengakomodasi kebutuhan murid dalam kurikulum adalah mengorbankan kualitas pendidikan. Meski tujuan sekolah adalah memberikan pendidikan yang inklusif dan beragam, tetapi hal itu seharusnya tidak dilakukan dengan cara menurunkan standar akademis atau dengan asumsi bahwa beberapa siswa tidak mampu mencapai standar tersebut.
Sekolah harus selalu berusaha untuk menjaga standar kerja keras dan prestasi akademik tinggi, sambil memberikan sumber daya dan dukungan tambahan yang mungkin dibutuhkan siswa untuk mencapai potensi mereka. Jadi, standar harus disesuaikan agar sebanyak mungkin siswa dapat meraihnya, bukan diturunkan agar semua siswa bisa mencapainya.
Jadi, jawabannya apa? Tidak seharusnya sekolah menurunkan standar pendidikan mereka hanya untuk mencapai inklusi. Meski penting untuk mengakomodasi beragam kebutuhan siswa, tetapi itu tidak berarti bahwa sekolah harus mengorbankan standar pendidikan yang tinggi. Dengan cara ini, semua siswa memiliki kesempatan untuk mencapai potensi mereka, sambil memastikan bahwa semua pencapaian akademik mereka memiliki arti dan nilai yang nyata.