Asuransi adalah suatu bentuk perlindungan finansial yang membantu individu dan perusahaan melindungi diri mereka dari risiko kerugian moneter akibat dari berbagai insiden yang tak terduga. Dalam konteks ini, kita akan membahas tentang asuransi syariah dan pengalaman Hanafi, seorang karyawan perusahaan yang memanfaatkan mekanisme ini sebagai sarana proteksi diri.
Hanafi adalah seorang karyawan perusahaan yang sangat paham akan pentingnya proteksi diri dari berbagai risiko. Setiap bulan, ia menyisihkan sejumlah uang untuk membayar premi asuransi ke sebuah perusahaan asuransi syariah. Tindakan Hanafi ini adalah contoh nyata dari konsep tabarru’ dalam asuransi syariah, di mana setiap nasabah memberikan sejumlah uang sebagai bentuk donasi atau sumbangan yang akan digunakan untuk membantu nasabah lain yang mengalami musibah atau kerugian.
Asuransi syariah berlandaskan hukum Islam dan memiliki beberapa prinsip dasar, di antaranya adalah prinsip kerjasama, saling melindungi dan tolong menolong di antara peserta. Apa yang dilakukan oleh Hanafi dalam praktik asuransi syariah ini sejalan sepenuhnya dengan prinsip-prinsip tersebut. Dia membayar iuran premi setiap bulan, bukan dengan maksud mendapatkan keuntungan finansial, melainkan dengan niat membantu dan melindungi sesama anggota dari risiko kerugian finansial akibat kejadian yang tidak terduga.
Tabarru’ sendiri dalam asuransi syariah, berasal dari kata “tabarru’” yang dalam bahasa Arab berarti “memberi”. Dalam konteks asuransi syariah, berarti seseorang memberikan sejumlah uangnya dalam bentuk donasi untuk membantu peserta asuransi lainnya yang mengalami kerugian. Sumbangan ini dikelola oleh perusahaan asuransi syariah dan akan ditujukan kepada peserta yang membutuhkan.
Hanafi telah memahami betul bagaimana asuransi syariah bekerja dan relevansinya dalam kehidupan sehari-hari. Ia menganggap kontribusi bulanannya kepada perusahaan asuransi bukan sebagai biaya, melainkan sebagai investasi dalam bentuk perlindungan diri dan juga bantuan kepada orang lain yang mungkin membutuhkannya.
Hal yang dilakukan Hanafi dalam praktik asuransi syariah ini adalah contoh untuk kita semua. Ia tidak hanya telah melindungi dirinya dari risiko, namun juga telah berbagi manfaat dengan orang lain melalui konsep tabarru’. Melalui cerita ini, kita dapat melihat bagaimana setiap individu memiliki peran dalam membantu dan melindungi satu sama lain, dan bagaimana asuransi syariah dapat menjadi alat untuk mewujudkannya.