Dibalik dinamika politik yang tengah memanas terkait pemilihan presiden yang akan datang, ada sebuah cerita mengharukan yang belum lama ini terbongkar. Hasto Kristiyanto, yang akrab di sapa Hasto, baru-baru ini mengungkapkan momen emosional yang melibatkan Mahfud MD.
Mahfud MD, yang dikenal sebagai sosok yang tegas dan berwibawa, tampaknya memiliki sisi lain yang jarang terlihat di khalayak publik. Menurut Hasto, begitu dia ditunjuk sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo, dia segera meminta izin kepada ibunya.
Pasca pengumuman dirinya sebagai cawapres pendamping Ganjar, Mahfud MD tampak bersemangat namun juga tenang. Tak lama setelah pengumuman tersebut, Hasto menyaksikan Mahfud MD mengambil langkah yang cukup mengejutkan tapi juga menyentuh. “Dia segera menelepon ibunya, meminta restu dan doa,” ungkap Hasto.
Moment tersebut menjadi semakin emosional ketika Mahfud MD berbicara kepada ibunya tentang prospek dan tantangan yang akan dia hadapi di jalan politik yang penuh dengan intrik dan persaingan. “Tampaknya dia merasa perlu untuk berbagi dengan sang ibu, meminta restu dan dukungan untuk perjuangan yang akan datang,” tambah Hasto.
Unsur kekeluargaan dan kemanusiaan yang ditunjukkan Mahfud MD dalam momen ini, menunjukkan nilai etika dan moral dari seorang pemimpin. Dia menunjukkan bahwa dibalik segala ketegasan dan keberanian dalam berpolitik, dia tetap menjaga hubungan yang kuat dengan keluarganya, terutama ibunya.
Sekali lagi, Mahfud MD membuktikan bahwa politik bukan sekadar soal kekuasaan, melainkan juga tentang bagaimana nilai-nilai moral dan etika diaplikasikan dalam setiap tindakan. Kekuatan seorang pemimpin tidak hanya dari seberapa strategisnya mereka dalam berpolitik, tetapi juga dari bagaimana mereka memperlakukan orang lain, khususnya keluarga mereka sendiri.
Jadi, jawabannya apa? Mungkin jawabannya adalah bahwa politik tidak harus melupakan nilai-nilai kemanusiaan dan kekeluargaan. Sosok seperti Mahfud MD adalah contoh bagaimana seorang pemimpin politik bisa menjaga keseimbangan antara politik dengan nilai-nilai moral dan etika pribadi.