Paket

Hubungkan Dalam Satu Mata Rantai Perkembangan Aliran Hermeneutika Dengan Ciri Khas Penggunaan Metodologi Ilmu Hukumnya Sesuai Periode Waktunya

116
×

Hubungkan Dalam Satu Mata Rantai Perkembangan Aliran Hermeneutika Dengan Ciri Khas Penggunaan Metodologi Ilmu Hukumnya Sesuai Periode Waktunya

Sebarkan artikel ini
Hubungkan Dalam Satu Mata Rantai Perkembangan Aliran Hermeneutika Dengan Ciri Khas Penggunaan Metodologi Ilmu Hukumnya Sesuai Periode Waktunya

Pengantar

Hermeneutika adalah suatu aliran dalam filsafat yang berfokus pada ilmu interpretasi dan pemahaman teks. Bidang ini memiliki sejarah yang panjang dan beragam, dengan berbagai periode yang ditandai oleh cara-cara unik dan khas dalam menggunakan metodologi ilmu hukum. Dalam artikel ini, kita akan menghubungkan dalam satu mata rantai perkembangan aliran hermeneutika dengan ciri khas penggunaan metodologi ilmu hukumnya sesuai periode waktunya.

Hermeneutika Klasik

Periode klasik hermeneutika sering dihubungkan dengan karya filosof Friedrich Schleiermacher yang berlangsung pada abad 19. Dalam periode ini, interpretasi dikaitkan dengan pemahaman tujuan penulis asli teks hukum. Fokus utamanya adalah pada pemahaman dan interpretasi teks serta bagaimana intensi penulisnya dapat dipahami. Metodologi yang digunakan mencakup studi mendalam tentang sejarah, konteks, dan latar belakang penulisan suatu berkas hukum.

Hermeneutika Filosofis

Hermeneutika filosofis, dipengaruhi oleh karya filosof Martin Heidegger dan pengembangannya oleh Hans-Georg Gadamer pada abad 20, konsep interpretasi diubah. Mereka merasa bahwa pemahaman adalah bagian dari keberadaan manusia dan bukan hanya tugas metodologis. Dalam bidang hukum, ini berarti memahami hukum bukan hanya sebagai teks, tetapi sebagai bagian dari realitas sosial dan budaya.

Hermeneutika Kritis

Dalam periode yang lebih maju, hermeneutika kritis, berfokus pada penekanan pada ideologi dan isu-isu kekuasaan dalam interpretasi teks hukum. Hermeneutika Kritis, yang dikembangkan oleh filosof seperti Jurgen Habermas dan Paul Ricoeur, mengkaji bagaimana teks hukum ditafsirkan dan digunakan untuk kepentingan tertentu dalam masyarakat. Metodologi yang digunakan mencakup analisis kritis teks hukum dan penilaian efek sosial dan politiknya.

Kesimpulan

Melalui pandangan singkat ini, kita dapat menghubungkan dalam satu mata rantai perkembangan aliran hermeneutika dengan ciri khas penggunaan metodologi ilmu hukumnya sesuai periode waktunya. Setiap periode menonjolkan aspek yang berbeda dari hukum dan interpretasi teks hukum, dengan metodologi yang sesuai untuk memahami dan menerapkan hukum dalam konteksnya masing-masing. Maka dari itu, semakin kita memperdalam pemahaman kita tentang perubahan periode ini, semakin kita mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana interpretasi dan metodologi ilmu hukum berkembang seiring waktu.

Jadi, jawabannya apa? Jawabannya adalah bahwa hermeneutika, sebagai aliran interpretasi, memiliki perkembangan yang beragam dan dinamis sejalan dengan perkembangan zaman dan pemahaman manusia tentang hukum. Di setiap periode perkembangannya, hermeneutika menunjukkan ciri khas dalam penggunaan metodologi ilmu hukum, dimana setiap periode memberikan kontribusi substansial pada bagaimana kita memahami dan menerapkan hukum dalam masyarakat kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *