Pengetahuan

Hukum Bacaan Tajwid Fathatain Menghadapi Mim Pada Kata “رَحْمَةٍ مِنَ”

76
×

Hukum Bacaan Tajwid Fathatain Menghadapi Mim Pada Kata “رَحْمَةٍ مِنَ”

Sebarkan artikel ini
Hukum Bacaan Tajwid Fathatain Menghadapi Mim Pada Kata “رَحْمَةٍ مِنَ”

Dalam ilmu Tajwid, istilah “Fathatain” dan “Mim” memiliki arti dan hukum yang sangat penting. Fathatain adalah bentuk jamak dari Fathah, yang dalam Bahasa Arab artinya ‘pembuka’ dan biasanya berfungsi untuk membuka suatu kata atau pengucapan. Sedangkan Mim memiliki hukum sendiri yang harus diperhatikan saat pengucapan dalam bacaan Al-Quran. Dalam tulisan ini, kita akan memfokuskan bahasan pada hukum bacaan Tajwid Fathatain menghadapi Mim pada kata “رَحْمَةٍ مِنَ”.

Pada kalimat atau kata “رَحْمَةٍ مِنَ”, fathatain pada kata ‘rahmah’ (rahmat) bertemu dengan huruf ‘mim’ pada kata ‘min’ (dari). Jadi bagaimana hukumnya?

Ketika Fathatain (Fathah dua) bertemu dengan Mim, hukumnya adalah Idgham atau bacaan yang melebur. Hukum ini dikenal sebagai Idgham Mutamathilain. Memahami hukum ini sangat penting dalam pembacaan Al-Quran, karena ia mempengaruhi ketepatan ejaan dan pelafalan kata-kata.

Khusus dalam hal ini, saat Fathatain dari kata “رَحْمَةٍ” (rahmah) bertemu dengan Mim dari kata “مِنَ” (min), maka dibacakan seperti melebur atau tanpa dipisah, yaitu ‘rahmatin min’. Perlu diingat bahwa hal ini hanya berlaku ketika Fathatain bertemu dengan Mim.

Hukum ini mengharuskan kita membaca dua kata itu secara berkesinambungan tanpa adanya jeda. Hukum ini penting untuk memastikan bahwa bacaan kita selaras dengan tajwid dan menghormati struktur linguistik Bahasa Arab.

Pemahaman yang kuat tentang hukum-hukum bacaan tajwid ini bukan hanya akan mempermudah membaca dan menghafal Al-Quran, tapi juga akan membantu memahami dan mengekspresikan makna ayat dengan lebih baik. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mencari pengetahuan dan meningkatkan pemahaman kita tentang hukum-hukum ini.

Dengan demikian, manfaat yang kita dapatkan dari mempelajari hukum bacaan tajwid fathatain menghadapi mim ini tidak hanya sebatas peningkatan secara teknis dalam membaca Al-Quran, tetapi juga membantu kita memahami makna dan hikmah yang terkandung dalam setiap ayat Al-Quran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *