Buku

Ibadah Dibagi Menjadi Dua Bentuk: Ibadah Mahdlah dan Ibadah Ghairu Mahdlah

45
×

Ibadah Dibagi Menjadi Dua Bentuk: Ibadah Mahdlah dan Ibadah Ghairu Mahdlah

Sebarkan artikel ini
Ibadah Dibagi Menjadi Dua Bentuk: Ibadah Mahdlah dan Ibadah Ghairu Mahdlah

Ibadah merupakan bentuk pengakuan dan penghambaan sejati seorang hamba kepada Tuhannya. Dalam Islam, ibadah tidak hanya dimaknai sebagai upaya mendekatkan diri kepada Tuhan melalui ritual keagamaan saja, tapi juga meliputi aspek lain dalam kehidupan seorang muslim, seperti sosial, ekonomi, budaya, politik dan lainnya. Ibadah dalam Islam bisa diklasifikasikan menjadi dua, yaitu ibadah mahdlah dan ibadah ghairu mahdlah.

Ibadah Mahdlah

Ibadah Mahdlah atau yang dikenal juga dengan istilah ‘ibadah badan’ adalah ibadah yang bentuk, cara, waktu, serta jumlahnya telah ditentukan oleh syariat Islam dan tidak dapat diubah oleh siapapun. Ibadah jenis ini hanya bisa diterima oleh Allah SWT jika dilakukan sesuai dengan petunjuk-Nya. Ia mencakup ritual-ritual keagamaan yang perlu ditunaikan oleh pemeluk agama Islam.

Contoh dari Ibadah Mahdlah adalah: shalat lima waktu, puasa Ramadhan, zakat, dan haji. Semua bentuk ibadah ini memiliki aturan yang spesifik yang harus diikuti oleh umat Islam.

Ibadah Ghairu Mahdlah

Berbeda dengan Ibadah Mahdlah, Ibadah Ghairu Mahdlah atau sering disebut ‘ibadah maaliyah’ adalah tindakan yang pada dasarnya bersifat umum dan bebas, namun dapat menjadi ibadah jika dilakukan dengan niat mengharap Ridho Allah. Jenis ibadah ini mencakup semua aspek dalam kehidupan manusia yang diridhai Allah.

Contoh dari Ibadah Ghairu Mahdlah mencakup beberapa aktivitas sehari-hari seperti bekerja, belajar, berkeluarga, bermain, dan beristirahat. Selain itu, aktivitas lain seperti membantu orang lain, menyantuni, maupun berbuat baik kepada sesama manusia juga termasuk dalam jenis ibadah ini asalkan dilakukan dengan niat karena Allah.

Meskipun kedua jenis ibadah ini berbeda, namun keduanya sama pentingnya dan saling melengkapi dalam kehidupan seorang muslim. Keduanya berjalan bersamaan dalam kehidupan sehari-hari dan tidak bisa dipisahkan. Jika dipahami dan diterapkan dengan baik, maka akan membawa dampak yang positif bagi kehidupan umat Islam baik di dunia maupun di akhirat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *