Budaya

Ibu Renjana Mengajar Perkalian di Kelas 3 SD dengan 32 Murid dan Memberikan Lembar Kerja Tambahan untuk 3 Anak yang Selesai Lebih Dahulu

31
×

Ibu Renjana Mengajar Perkalian di Kelas 3 SD dengan 32 Murid dan Memberikan Lembar Kerja Tambahan untuk 3 Anak yang Selesai Lebih Dahulu

Sebarkan artikel ini
Ibu Renjana Mengajar Perkalian di Kelas 3 SD dengan 32 Murid dan Memberikan Lembar Kerja Tambahan untuk 3 Anak yang Selesai Lebih Dahulu

Ibu Renjana adalah seorang guru kelas 3 SD yang memiliki 32 murid di kelasnya. Saat ini, Ibu Renjana sedang mengajarkan materi tentang perkalian kepada para muridnya. Setelah pemahaman materi cukup, ia pun memberikan tugas kepada para murid untuk menyelesaikan soal-soal perkalian.

Ternyata, di antara 32 murid tersebut, ada 3 murid yang mampu menyelesaikan soal-soal perkalian lebih cepat dari yang lain. Ibu Renjana menyadari hal ini dan tidak ingin ketiga murid tersebut tidak memiliki pekerjaan atau malah mengganggu murid lain yang belum selesai mengerjakan soal.

Dalam rangka memberi tantangan yang lebih kepada ketiga murid tersebut, Ibu Renjana pun memberikan lembar kerja tambahan untuk mereka. Jadi, jika murid lain mengerjakan 15 soal perkalian, maka untuk ketiga murid yang selesai lebih cepat tersebut, Ibu Renjana memberikan 25 soal perkalian.

Lembar kerja tambahan ini bertujuan agar ketiga murid tersebut tetap terlibat dalam kegiatan belajar dan tidak menganggu teman-teman mereka yang masih mengerjakan soal. Hal ini juga dapat memotivasi murid lain agar semakin giat dalam belajar dan mengasah kemampuan mereka dalam menguasai materi perkalian.

Penggunaan strategi seperti yang dilakukan oleh Ibu Renjana ini sangat efektif dalam mengelola kelas dan menjaga semangat belajar para murid, serta memastikan bahwa setiap murid mendapatkan tantangan yang sesuai dengan kemampuan mereka.

Jadi, jawabannya apa? Dalam menghadapi perbedaan kemampuan di antara murid, memiliki strategi untuk menyesuaikan tugas dapat membantu guru dalam menjaga suasana kelas yang kondusif dan memastikan setiap murid tetap merasa terlibat dan termotivasi dalam proses pembelajaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *