Diskusi

Ibu Wati, Guru Kelas 2 SMA dan Upayanya Membangun Daya Lenting Deni dengan Perspektif Pembelajaran Sosial Emosional

49
×

Ibu Wati, Guru Kelas 2 SMA dan Upayanya Membangun Daya Lenting Deni dengan Perspektif Pembelajaran Sosial Emosional

Sebarkan artikel ini
Ibu Wati, Guru Kelas 2 SMA dan Upayanya Membangun Daya Lenting Deni dengan Perspektif Pembelajaran Sosial Emosional

Ibu Wati, seorang guru kelas 2 SMA, menemukan bahwa salah satu siswanya, Deni, sering tertidur saat ia mengajar. Ia pun memutuskan untuk mengadakan percakapan hati ke hati dengan Deni untuk menemukan alasan di balik kejadian tersebut. Dari pembicaraan mereka, Ibu Wati mengetahui bahwa Deni harus membantu ibunya menyiapkan bahan-bahan yang akan dimasak untuk dijual esok paginya. Deni merasa tidak enak dan ingin berhenti sekolah agar bisa fokus membantu ibunya.

Bu Wati memahami situasi yang dihadapi Deni dan berusaha untuk membimbing serta menyemangati Deni agar tidak berhenti sekolah. Ia menunjukkan pada Deni bahwa sebenarnya ia sangat baik dalam pelajaran seni dan olahraga, serta sangat terampil dalam mengurus kegiatan-kegiatan OSIS.

Berdasarkan cerita di atas, tindakan yang dapat Bu Wati lakukan untuk membangun daya lenting Deni, sesuai dengan perspektif pembelajaran sosial emosional, adalah sebagai berikut:

  1. Menyampaikan empati dan dukungan: Bu Wati harus menunjukkan pada Deni bahwa ia mengerti situasi yang dihadapinya dan memberikan dukungan kepada Deni untuk tetap melanjutkan sekolah.
  2. Membantu Deni mengenal potensi diri: Bu Wati telah menunjukkan pada Deni potensi dirinya dalam bidang seni, olahraga, dan kemampuan mengurus OSIS. Hal ini akan memotivasi Deni untuk terus belajar dan memperkaya keterampilan yang dimilikinya.
  3. Mendorong keterlibatan orangtua: Bu Wati perlu menjalin komunikasi dengan ibu Deni untuk melibatkan orangtua dalam rencana dan kegiatan pembelajaran Deni di sekolah, serta membahas pentingnya pendidikan bagi masa depan Deni.
  4. Pemberian sumber daya dan dukungan: Bu Wati bisa mencari sumber daya dan dukungan agar Deni dapat menjalankan tugas sekolah dan membantu ibunya secara seimbang. Misalnya, dengan memberikan akses kepada program bimbingan belajar atau mencari relawan yang bisa membantu Deni dalam menyiapkan bahan-bahan masakan.
  5. Mengajarkan keterampilan pengelolaan waktu: Bu Wati perlu mengajarkan Deni cara mengelola waktu secara efektif, sehingga ia dapat membagi waktu antara tugas sekolah, membantu ibunya, dan aktivitas lainnya.

Melalui tindakan-tindakan di atas, Bu Wati bisa membantu Deni untuk membangun daya lenting yang kuat, sehingga ia mampu menghadapi tantangan dalam kehidupan dan tetap fokus pada pendidikannya.

Jadi, jawabannya apa? Tindakan yang dapat Bu Wati lakukan untuk membangun daya lenting Deni sesuai dengan perspektif pembelajaran sosial emosional antara lain: menyampaikan empati dan dukungan, membantu Deni mengenal potensi diri, mendorong keterlibatan orangtua, mencari sumber daya dan dukungan, serta mengajarkan keterampilan pengelolaan waktu guna membantu Deni menghadapi tantangan yang dihadapi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *