Berita

Ing Ngarso Sung Tulodo Yang Menjadi Salah Satu Bagian Dari Sistem Among Artinya

55
×

Ing Ngarso Sung Tulodo Yang Menjadi Salah Satu Bagian Dari Sistem Among Artinya

Sebarkan artikel ini
Ing Ngarso Sung Tulodo Yang Menjadi Salah Satu Bagian Dari Sistem Among Artinya

Dalam masyarakat Jawa, istilah Ing Ngarso Sung Tulodo memiliki filosofi yang mendalam dan dijadikan acuan dalam berinteraksi dan bertindak. Istilah ini sejatinya adalah bagian dari sebuah sistem yang disebut “Sistem Among”, yang mengedepankan konsep pemimpin sebagai panutan dan pendidik dalam hidup bermasyarakat.

Pengertian Ing Ngarso Sung Tulodo

Ing Ngarso Sung Tulodo berasal dari Bahasa Jawa Kuno, yang jika diartikan dalam Bahasa Indonesia berarti “Di hadapan menjadi contoh” atau dalam Bahasa Inggris “Leading by example”. Istilah ini terdiri dari tiga kata, yakni ‘Ing’ yang berarti di atau pada, ‘Ngarso’ berarti di depan atau hadapan, dan ‘Sung Tulodo’ berarti menjadi contoh.

Filosofi Ing Ngarso Sung Tulodo menggambarkan sikap ikhlas dan tulus sebagai pemimpin dalam memberikan contoh yang baik kepada yang dipimpin, sehingga mereka mau dan mampu mengikuti jejak yang baik tersebut.

Hubungan dengan Sistem Among

Sistem Among adalah sistem pendidikan yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat Jawa. Sistem ini menekankan pada prinsip belajar dan mengajar melalui metode pengamatan atau pembelajaran secara langsung melalui contoh.

Ing Ngarso Sung Tulodo menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam penerapan sistem among ini. Menurut sistem among, bobot perkataan pemimpin tidaklah seberat bobot perilakunya. Oleh karena itu, penting bagi pemimpin untuk selalu memberikan contoh yang baik dan benar dalam setiap tindakannya.

Dalam konteks ini, seorang pemimpin bukan hanya mereka yang memiliki jabatan saja, tetapi setiap individu dapat menjadi pemimpin dalam lingkupannya masing-masing, dengan menjadi contoh yang baik bagi orang-orang di sekitarnya.

Kesimpulan

Ing Ngarso Sung Tulodo mengandung makna filosofis dalam konteks kepemimpinan dan bermasyarakat, khususnya dalam masyarakat Jawa. Konsep ini juga menjadi bagian integral dalam menerapkan sistem among, yang menekankan pentingnya belajar melalui contoh langsung. Dengan demikian, setiap individu, baik pemimpin maupun anggota dalam suatu kelompok, diharapkan dapat mempengaruhi lingkungannya dengan menjadi contoh yang baik dan positif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *