Pianika adalah instrumen musik yang mudah dimainkan dan digemari oleh anak-anak serta remaja, bahkan hingga orang dewasa. Menariknya, dalam pemahaman not musik, terdapat interval antara tuts putih dan tuts hitam pada pianika yang berkaitan langsung dengan nada atau tonalitas dalam musik. Artikel ini akan mendiskusikan hal tersebut.
Pengenalan Tuts Pianika
Secara garis besar, pianika memiliki dua jenis tuts, yakni tuts putih dan tuts hitam. Tuts putih di pianika umumnya terdiri dari tujuh tuts yang menghasilkan nada C (Do), D (Re), E (Mi), F (Fa), G (Sol), A (La), dan B (Si). Sementara itu, tuts hitam terdiri dari lima tuts yang menghasilkan nada-nada di antara tuts putih.
Interval Nada di Pianika
Notasi musik mengenal istilah semiton atau setengah nada, dimana interval ini adalah interval paling kecil dalam musik di kebanyakan budaya, termasuk musik Barat yang umumnya menggunakan pianika. Dalam pianika, setiap tuts, baik it’s putih ataupun hitam, berjarak satu semiton dari tuts sebelum dan sesudahnya.
Artinya, jarak atau interval antara tuts putih dan tuts hitam pada pianika adalah satu semiton. Misalnya, jarak dari C (Do) ke C# (Do kres) atau D (Re) ke D# (Re kres) adalah satu semiton.
Namun, ada pengecualian pada interval E-F dan B-C. Meski kedua tuts ini adalah tuts putih, tetapi jarak di antara mereka adalah satu semiton. Hal ini karena dalam sistem penalaan Barat (disebut penalaan diatonis), jarak antara mi dan fa (E dan F) dan si dan do (B dan C) sudah merupakan satu semiton, sehingga tidak ada tuts hitam di antara mereka.
Penutup
Mengerti interval antara tuts putih dan tuts hitam pianika dapat membantu kamu dalam memahami not dan tonalitas musik, bahkan dapat menjadi langkah awal yang baik dalam mengolah harmoni dan melodi. Tentu, dengan pengetahuan ini, keahlian bermain piano atau pianika pun akan terus berkembang dan mencapai level yang lebih tinggi.