Bapak Palang Merah Internasional, juga dikenal dengan Jean-Henri Dunant, tidak hanya terkenal sebagai pendiri Palang Merah, tetapi juga sebagai penulis yang sangat berpengaruh. Salah satu karya tulis terbesarnya adalah buku yang menceritakan pengalamannya dalam perang tahun 1859 dan diterbitkan pada tahun 1862. Buku tersebut membawa gagasan-gagasan penting yang tidak hanya relevan pada masanya, tetapi juga pada masa kini.
Gagasan Pertama: Perlunya Perlindungan Kemanusiaan dalam Situasi Perang
Perang tahun 1859 mengilhami Dunant untuk menulis pengalaman yang menjadi fondasi dari Palang Merah Internasional. Dunant menyaksikan peristiwa mengerikan di mana ribuan tentara terluka tanpa mendapatkan bantuan medis yang memadai. Dalam bukunya, dia mengungkapkan betapa pentingnya adanya perlindungan kemanusiaan, bahkan dalam situasi brutal seperti perang. Dia berargumen bahwa tentara yang terluka di medan perang harus diberikan perawatan medis, tanpa memandang sisi mana mereka berperang. Gagasan ini, kemudian, menjadi dasar dari Konvensi Jenewa yang pertama dan pembentukan Palang Merah.
Gagasan Kedua: Pentingnya Persatuan Internasional dalam Mendistribusikan Bantuan Kemanusiaan
Buku Dunant tak hanya menekankan perlunya perlindungan kemanusiaan, tetapi juga pentingnya kerjasama internasional dalam upaya bantuan kemanusiaan. Dia menyuarakan pentingnya pembentukan organisasi yang bisa menyediakan bantuan tanpa memihak dan tanpa memandang nasionalitas atau aliansi politik. Gagasan ini memunculkan ide tentang Palang Merah sebagai organisasi netral yang memberikan bantuan kemanusiaan dalam situasi darurat.
Buku tersebut merupakan karya penting yang mempengaruhi perubahan dalam hukum humaniter internasional. Meskipun ditulis berdasarkan pengalaman perang tahun 1859, kebijakan dan praktek yang dituntun oleh buku ini telah berpengaruh pada berbagai konflik dan bencana di seluruh dunia sejak itu.
Jadi, jawabannya apa? Buku yang ditulis oleh bapak Palang Merah Internasional, mengusung dua gagasan penting: Perlunya perlindungan kemanusiaan dalam situasi perang, dan pentingnya persatuan internasional dalam mendistribusikan bantuan kemanusiaan. Kedua gagasan ini masih relevan dan berdampak hingga Era modern ini, lebih dari satu abad sejak buku tersebut diterbitkan pertama kali di tahun 1862.