Islam merupakan agama yang sangat memprioritaskan pengetahuan dan pemikiran kritis. Al-Quran dan hadits Nabi Muhammad SAW banyak menekankan tentang pentingnya mencari ilmu dan cara berfikir yang baik. Salah satu ayat terkenal yang mengajak umat Islam untuk berfikir adalah QS Al-‘Imran (3):190-191.
Dalam Islam, setiap umat dianggap sebagai wakil Allah (khalifah) di muka bumi yang bertugas untuk menjaga dan memelihara alam semesta ini, serta menggunakan akal untuk mengenal Allah SWT. Oleh karena itu, umat Islam diarahkan untuk berfikir kritis, meneliti, dan mengkaji segala hal terkait dengan mahluk ciptaan Allah SWT. Berikut beberapa contohnya:
- Mempelajari Sains dan Alam Semesta
Al-Quran berulang kali menegaskan betapa pentingnya sains dan pengetahuan alam dalam pemahaman Islam. Al-Quran sering menyebut pengetahuan tentang alam semesta sebagai bukti kekuasaan dan eksistensi Allah SWT. Oleh karena itu, mempelajari sains menjadi salah satu cara terbaik untuk mengenal lebih dekat tentang Allah serta kebesaran-Nya.
- Mempelajari Sejarah dan Peradaban Manusia
Kajian tentang sejarah dan peradaban manusia menjadi sangat penting dalam Islam. Melalui pengetahuan sejarah, umat Islam bisa belajar dari kesalahan dan keberhasilan umat terdahulu. Sejarah juga memberikan pelajaran tentang bagaimana seharusnya umat Islam menjalankan syariat dengan baik dan benar.
- Mengaji Kitab-kitab Allah
Mengkaji Al-Quran dan hadits juga menjadi bagian dalam berfikir kritis dalam Islam. Umat Islam diharapkan untuk memahami isi dan konteks wahyu yang diberikan oleh Allah serta mengambil pelajaran dan hikmah darinya.
Meskipun Islam sangat menggalakkan untuk berfikir kritis, meneliti, dan mengkaji segala hal terkait dengan mahluk ciptaan Allah SWT, ada beberapa hal yang dilarang untuk dipikirkan atau dibahas oleh umat Islam, seperti:
- Memikirkan Hakikat Allah SWT
Dalam ajaran Islam, manusia disarankan untuk memikirkan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT yang ada di alam semesta, tetapi bukan untuk memikirkan atau mendebatkan tentang hakikat (dzat) Allah itu sendiri. Hal ini karena keterbatasan akal manusia yang tidak mampu memahami hal yang mutlak dan kekal.
- Membahas tentang Takdir
Umumnya, umat Islam dilarang memikirkan atau membahas tentang takdir yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Pertanyaan tentang mengapa seseorang menemui nasib tertentu atau mengapa Allah mengizinkan hal buruk terjadi di dunia tidak akan menghasilkan jawaban yang bermanfaat dan justru bisa menimbulkan keraguan atau kebingungan dalam iman.
Inti ajaran Islam selalu mendorong umatnya untuk berusaha keras, memikirkan alam semesta, mencari ilmu, dan mengembangkan pemikiran kritis. Tetapi, ada beberapa hal yang dilarang dipikirkan atau dibahas karena keterbatasan logika dan akal manusia. Dengan memahami batasan ini, umat Islam diharapkan bisa menjaga keimanan mereka dengan sehat dan bijaksana.