Paket

Jelaskan Aturan Pemberian Nama Jenis atau Spesies Menurut Tata Nama Binomial Nomenclature

56
×

Jelaskan Aturan Pemberian Nama Jenis atau Spesies Menurut Tata Nama Binomial Nomenclature

Sebarkan artikel ini
Jelaskan Aturan Pemberian Nama Jenis atau Spesies Menurut Tata Nama Binomial Nomenclature

Tata nama binomial merupakan sebuah sistem pemberian nama untuk mengidentifikasi spesies dalam dunia biologi. Sistem ini diperkenalkan oleh Carl Linnaeus pada abad ke-18 dan hingga saat ini masih menjadi standar internasional dalam penamaan spesies. Ada beberapa aturan yang ditetapkan dalam tata nama binomial untuk memudahkan ilmuwan dalam mengenali, membedakan, dan membahas berbagai organisme.

Aturan-aturan Tata Nama Binomial

  1. Penamaan spesies menggunakan dua kata, yang terdiri dari nama genus (kelompok) dan nama spesies (spesifik epitet). Nama genus ditulis dengan huruf kapital di awal, sementara nama spesies ditulis dengan huruf kecil.
  2. Penamaan spesies harus dalam bahasa Latin dan ditulis dalam cetak miring (italic). Bahasa Latin dipilih karena merupakan bahasa ilmiah yang umum pada masa itu. Contoh: Homo sapiens (manusia).
  3. Ketika seseorang menulis nama spesies untuk pertama kalinya dalam tulisan, nama penulis (penemu spesies), atau penyingkatan yang diakui harus ditambahkan setelah nama spesies tersebut. Contoh: Canis lupus Linnaeus.
  4. Jika nama spesies digunakan beberapa kali dalam tulisan, nama genus dapat disingkat dengan huruf pertama yang diikuti oleh tanda ‘titik’, setelah kali pertama. Contoh: C. lupus.
  5. Dalam kelompok yang sama, tidak boleh ada dua organisme yang memiliki nama spesies yang sama. Jika terdapat organisme yang sudah dinamai, maka penamaan baru harus memperhatikan prioritas, yaitu nama baru yang lebih dulu diterbitkan akan diprioritaskan.
  6. Nama trinomial (nama yang terdiri dari tiga kata) dapat digunakan untuk menyatakan subspesies (jenis di bawah spesies). Subspesies ditulis dalam huruf kecil setelah spesies dan diikuti oleh nama penulis. Contoh: Panthera leo persica Meyer.
  7. Dalam upaya untuk menjaga konsistensi, nama-nama yang membingungkan atau menyesatkan dapat ditinjau ulang dan diubah oleh International Commission of Zoological Nomenclature (ICZN) atau International Code of Nomenclature for algae, fungi, and plants (ICN) sesuai dengan kelompok organisme tersebut.
  8. Penambahan informasi setelah nama spesies, seperti lokasi atau tanggal penemuan, adalah opsional. Informasi ini bisa membantu dalam mengidentifikasi dan mengelompokkan spesies yang memiliki variasi geografis atau variasi dalam waktu.

Tata nama binomial nomenclature memiliki peranan penting dalam keberlanjutan dan kemajuan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu biologi. Sistem ini membantu ilmuwan untuk berkomunikasi lebih efektif, menganalisis data, dan menemukan hubungan antara spesies yang berbeda.

Jadi, jawabannya apa? Tata nama binomial nomenclature merupakan sistem penamaan spesies yang melibatkan penggunaan nama genus dan nama spesies dalam bahasa Latin dan adanya aturan-aturan yang harus diikuti dalam penamaannya. Hal ini memudahkan ilmuwan untuk mengenali, membedakan, dan membahas berbagai organisme secara lebih efektif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *