Guru

Jelaskan Cara Pandang Subjektivitas dalam Pengaruhnya terhadap Lahirnya Paham Merkantilisme

23
×

Jelaskan Cara Pandang Subjektivitas dalam Pengaruhnya terhadap Lahirnya Paham Merkantilisme

Sebarkan artikel ini
Jelaskan Cara Pandang Subjektivitas dalam Pengaruhnya terhadap Lahirnya Paham Merkantilisme

Merkantilisme adalah sistem ekonomi yang dominan pada abad ke-16 hingga ke-18. Ini adalah wawasan yang melihat menciptakan kekayaan negara sebagai tujuan utama kebijakan ekonomi. Sesuai dengan namanya, pandangan ini sangat berfokus pada komersialisasi dan peningkatan perdagangan sebagai cara meningkatkan ekonomi negara. Namun, selain unsur-unsur objektif dalam pendekatan ini, ada juga subjektivitas yang terlibat dalam merancang dan menerapkan teori ini. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan cara pandang subjektivitas dalam pengaruhnya terhadap lahirnya paham merkantilisme.

Subjektivitas dalam Pembentukan Paham Merkantilisme

Bicara subjektivitas, ini adalah sesuatu yang sangat terkait dengan persepsi dan penafsiran setiap individu atau kelompok. Dalam konteks merkantilisme, subjektivitas dapat dilihat dari bagaimana negara-negara dan individu memahami dan menerjemahkan tujuan dan kebijakan ekonomi. Persepsi inilah yang kemudian mempengaruhi bagaimana negara menentukan apa yang paling diuntungkan bagi mereka, ditransformasikan menjadi kebijakan merkantilis.

Subjektivitas dan Pilihan Negara

Pengaruh subjektivitas bisa dilihat dalam kebijakan yang dianggap baik untuk negara. Banyak yang percaya bahwa kekayaan sebuah negara diukur oleh jumlah emas dan perak yang dimilikinya. Oleh karena itu, mereka berkeinginan meningkatkan ekspor untuk mendapatkan lebih banyak emas dan perak, dan mengekang impor untuk mencegah kekayaan tersebut mengalir keluar dari negara. Sementara itu, beberapa negara lainnya mungkin justru memiliki pandangan berbeda, misalnya mengembangkan industri dalam negri untuk mencapai tujuan yang sama.

Pangaruh Subjektivitas terhadap Paham Merkantilisme

Subjektivitas sangat berpengaruh dalam lahirnya paham merkantilisme. Keyakinan bahwa kesejahteraan suatu negara tercermin pada jumlah emas dan peraknya merupakan bentuk interpretasi yang subjektif. Beberapa negara mungkin menafsirkan kesejahteraan dari sudut pandang yang berbeda, seperti stabilitas internal, tingkat pendidikan, dan lain sebagainya. Itulah sebabnya merkantilisme berkembang dengan cara yang berbeda di berbagai negara.

Melalui cara pandang subjektivitas, kita bisa melihat bagaimana ide dan prinsip merkantilisme tidaklah absolut. Pandangan ini bukan hanya membuka peluang untuk berbagai interpretasi dan implementasi, tetapi juga menunjukkan bahwa ekonomi seperti sistem lainnya adalah konstruk sosial yang terbentuk oleh pemahaman dan tindakan individu atau kelompok.

Jadi, jawabannya apa? Subjektivitas berperan penting dalam lahirnya paham merkantilisme. Dari interpretasi subjektif inilah berbagai bentuk merkantilisme lahir dan berkembang, membuktikan bahwa tidak ada satu formula pasti dalam arti objektif untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *