Penggunaan kata dalam bahasa Indonesia terbagi menjadi dua jenis, yaitu kata baku dan kata tidak baku. Perbedaan pemilihan kata ini seringkali menjadi problematika dalam penggunaan sehari-hari, khususnya dalam penulisan.
Pengertian Kata Baku
Kata baku merujuk pada kata-kata yang sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia yang telah ditetapkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (dahulu disebut Pusat Bahasa). Kata baku merupakan bentuk kata yang telah distandarisasi dan dianggap paling tepat untuk digunakan dalam konteks formal seperti penulisan akademik, publikasi resmi, dan sebagainya.
Misalnya, kata ‘bener’ merupakan kata tidak baku, sementara kata ‘benar’ adalah bentuk kata baku. Demikian juga, ‘kagak’ adalah bentuk tidak baku dari kata ‘tidak.’
Pengertian Kata Tidak Baku
Sebaliknya, kata tidak baku adalah kata-kata yang umum digunakan dalam percakapan sehari-hari dan seringkali berakar dari logat daerah atau faktor sosial budaya tertentu. Kata tidak baku ini biasanya lebih santai dan tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia yang telah ditetapkan.
Bentuk kata tidak baku seringkali digunakan dalam komunikasi informal, seperti percakapan dengan teman atau saudara. Misalnya, kata ‘bokap’ adalah bentuk tidak baku dari kata ‘ayah’, dan ‘nyokap’ adalah bentuk tidak baku dari kata ‘ibu’.
Kenapa Penting Menggunakan Kata Baku?
Pemakaian kata baku dianggap penting, terutama dalam penulisan. Menggunakan kata baku menunjukkan pemahaman dan penguasaan yang baik terhadap Bahasa Indonesia. Selain itu, penggunaan kata baku dapat menjaga agar penulisan tetap formal dan profesional. Penggunaan kata baku juga membantu dalam proses komunikasi, menghindari adanya kebingungan yang mungkin timbul akibat interpretasi kata tidak baku.
Kesimpulan
Dalam berbahasa Indonesia, penting untuk mengetahui kapan tepatnya menggunakan kata baku dan kata tidak baku. Hal ini bukan hanya penting untuk menjaga kebersihan dan kelayakan bahasa, tetapi juga untuk efisien dan tepat dalam berkomunikasi. Sehingga kita bisa menggunakannya secara tepat sesuai dengan konteknya. Tetapi, kita juga harus memahami dan menghargai penggunaan kata tidak baku yang seringkali mencerminkan kekayaan bahasa daerah dan budaya kita.