Perang Dingin, yang berlangsung dari 1947 hingga 1991 antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, terkenal dengan konfrontasi indirek teknologi, ideologi, dan politik. Meski Indonesia secara langsung tidak terlibat dalam konflik, namun peran negara ini di panggung internasional selama periode tersebut cukup signifikan. Peran Indonesia dalam Perang Dingin ditandai oleh hal-hal seperti pendirian Non-Blok, Konferensi Asia-Afrika, dan diplomasi pelopor antara negara berkembang.
Pendirian Gerakan Non-Blok
Indonesia berperan penting dalam pendirian Gerakan Non-Blok yang dimulai dengan Konferensi Bandung pada 1955 dan disusul dengan lahirnya Gerakan Non-Blok pada 1961. Gerakan ini dibentuk oleh negara-negara yang memutuskan untuk tidak mendukung salah satu blok besar dalam Perang Dingin. Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno, menjadi salah satu pemimpin dalam gerakan ini. Gerakan Non-Blok berfokus pada perdamaian, keamanan, dan kemerdekaan nasional dari segala bentuk kolonialisme, neo-kolonialisme dan imperialisme.
Konferensi Asia-Afrika
Konferensi Asia-Afrika, juga dikenal sebagai Konferensi Bandung, menjadi momen penting bagi Indonesia dalam menunjukkan perannya dalam Perang Dingin. Konferensi ini, yang diikuti oleh 29 negara dari Asia dan Afrika, diadakan untuk memperkuat solidaritas antar negara-negara berkembang dalam menghadapi ancaman kolonialisme dan imperialisme. Konferensi ini menjadi wadah bagi Indonesia dan negara-negara lainnya untuk mendorong pendekatan yang lebih netral dalam Perang Dingin dan menolak dominasi dari kedua blok superpower.
Diplomasi Pelopor
Selain kedua peran di atas, Indonesia juga berperan sebagai pelopor diplomasi antara negara berkembang. Presiden Soekarno, misalnya, adalah pendukung teguh Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika dan aktif dalam mendukung perjuangan kemerdekaan negara-negara afrika dan asia pasca kolonialisme. Ini memberikan Indonesia peran penting dalam konfirmasi identitas dan kepentingan negara-negara berkembang di tengah ketegangan geopolitik Perang Dingin.
Maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa peran Indonesia dalam Perang Dingin tidak kurang pentingnya. Meskipun tes langsung pada Perang Dingin, Indonesia berkontribusi secara aktif dalam berbagai cara, terutama dalam mendirikan dan memimpin Gerakan Non-Blok, berperan aktif dalam Konferensi Asia-Afrika dan memperjuangkan kemerdekaan serta kedaulatan negara-negara berkembang.