Berita

Jelaskan yang Menjadi Pokok-Pokok Pandangan Partikularistik tentang Keberlakuan HAM di Dunia

60
×

Jelaskan yang Menjadi Pokok-Pokok Pandangan Partikularistik tentang Keberlakuan HAM di Dunia

Sebarkan artikel ini
Jelaskan yang Menjadi Pokok-Pokok Pandangan Partikularistik tentang Keberlakuan HAM di Dunia

Hak asasi manusia (HAM) merupakan suatu konsep universal yang dilindungi dan dihargai di seluruh dunia. Namun, pandangan mengenai HAM tidak selalu seragam. Beberapa paham, termasuk pandangan partikularistik, memiliki pandangan yang berbeda mengenai keberlakuan HAM. Bahasan ini mencoba untuk menjelaskan pokok-pokok pandangan partikularistik mengenai keberlakuan HAM di dunia.

Pandangan partikularistik biasanya diasosiasikan dengan perbedaan budaya dan konteks sosial dalam penentuan apa yang dibutuhkan oleh hak asasi manusia. Ini adalah konsep yang berakar dari pemahaman bahwa tidak semua hal sama atau seragam di seluruh dunia.

Dua Pokok Pandangan Partikularistik Mengenai HAM

1. Relativisme Budaya

Pandangan partikularistik sangat berhubungan dengan konsep relativisme budaya. Relativisme budaya berpendapat bahwa semua budaya sama sahnya dan seharusnya tidak ada satu nilai atau sistem yang dipaksakan pada budaya lain. Dalam konteks HAM, ini berarti bahwa apa yang dianggap sebagai HAM di satu tempat mungkin tidak dianggap demikian di tempat lain.

2. Konteks Sosial dan Sejarah

Pandangan partikularistik juga berfokus pada pentingnya konteks sosial dan sejarah dalam menentukan apa yang menjadi HAM. Menurut pandangan ini, standar universal mungkin tidak selalu sesuai dengan kondisi lokal atau sejarah tertentu. Misalnya, hak untuk bebas berekspresi mungkin dianggap lebih penting dalam masyarakat yang memiliki sejarah penindasan, sementara dalam masyarakat lain, hak untuk mendapatkan kebutuhan dasar mungkin dianggap lebih penting.

Kedua prinsip inilah yang menjadi inti dari pandangan partikularistik mengenai HAM. Konsep ini berusaha memberikan ruang bagi keanekaragaman dan menghargai budaya dan sejarah lokal dalam penentuan dan penegakan HAM. Meski demikian, penting juga untuk dicatat bahwa pandangan ini seringkali dikritik karena dapat memungkinkan pelanggaran HAM dengan alasan ‘kearifan lokal’ atau ‘kebiasaan budaya’.

Kendati demikian, pandangan partikularistik penting untuk dimengerti sebagai bagian dari diskusi global tentang HAM. Pemahaman akan pandangan ini dapat membantu kita memahami bagaimana masyarakat dan negara berbeda-beda dalam menghadapi dan merespon isu HAM.

Jadi, jawabannya apa? Pandangan partikularistik menegaskan bahwa keberlakuan HAM harus mempertimbangkan dan menghormati keanekaragaman budaya dan konteks sosial sebuah masyarakat. Namun, hal ini tentunya harus diimbangi dengan pemahaman dan penghargaan pada hak dasar manusia yang tidak boleh dilanggar dalam konteks manapun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *