Buku

Jelaskan Zona Penglaju pada Teori Konsentris Tata Ruang Kota

46
×

Jelaskan Zona Penglaju pada Teori Konsentris Tata Ruang Kota

Sebarkan artikel ini
Jelaskan Zona Penglaju pada Teori Konsentris Tata Ruang Kota

Teori Konsentris adalah sebuah konsep dalam ilmu geografi perkotaan yang dirumuskan oleh Ernest W. Burgess pada tahun 1925. Konsep ini disusun berdasarkan pengamatan terhadap pengembangan wilayah perkotaan di Chicago. Burgess membagi tata ruang kota menjadi lima zona berlapis, diantaranya adalah zona pusat bisnis, zona transisi, zona kerja, zona penglaju, dan zona komuter.

Zona Penglaju

Zona penglaju, atau apa yang sering disebut zona residensial kelas menengah, adalah zona keempat dalam tata ruang kota versi konsep konsentris. Berada di antara zona kerja dan zona komuter, zona ini biasanya dihuni oleh masyarakat kelas menengah.

Masyarakat di zona ini, selain memiliki akses yang baik pada fasilitas-fasilitas umum, juga memiliki mobilitas yang cukup tinggi. Mayoritas penghuni zona penglaju ini memiliki mobilitas tinggi dikarenakan pekerjaan mereka yang dapat berada di pusat bisnis kota atau bahkan berpergian ke area suburban.

Zona penglaju ini umumnya terdiri dari perumahan dengan taman yang cukup luas dan kepadatan penduduk yang lebih rendah dibandingkan dengan zona-zona sebelumnya. Tingkat keamanan di zona ini juga umumnya lebih baik dari zona-zona terdahulu.

Peran Zona Penglaju dalam Tata Ruang Kota

Zona penglaju ini memegang peran penting dalam tata ruang kota. Sebagai pemisah antara zona kerja dan zona suburban, zona penglaju ini membantu memastikan bahwa terdapat kesinambungan dan transisi yang baik antara zona-zona lainnya.

Selain itu, semakin intensifnya mobilitas penduduk juga menjadi faktor yang mempengaruhi perkembangan dan penataan kota, menjadikan zona penglaju sangat menentukan dalam perencanaan dan pengembangan kota.

Penutup

Dalam teori konsentris tata ruang kota, zona penglaju menjadi elemen penting yang membantu menjaga keseimbangan antar zone-zone di kota. Fungsinya tidak hanya penting bagi penduduk setempat dalam pemenuhan kebutuhan dan aktivitasnya, namun juga dalam penataan dan pengembangan kota secara umum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *