Bagi manusia, menjaga nama baik dan integritas menjadi hal yang sangat penting. Dari segi psikologis, reputasi adalah suatu hal yang mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam konteks ini, terdapat sebuah kiasan dalam bahasa Indonesia yang cukup populer yaitu, “Jika aib itu terbuka, maka sama saja dengan menaruh arang di muka”. Kiasan ini cukup mendalam dengan makna yang sangat penting untuk dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Memahami Kiasan
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai makna kiasan ini, perlu dipahami terlebih dahulu apa itu kiasan. Istilah ‘kiasan’ adalah cara pengungkapan yang tujuannya adalah untuk menjadikan maksud atau isi pesan lebih indah, menarik dan hidup. Dengan kiasan, kita mestinya pintar alias teliti dalam menafsirkan makna yang dimaksud. Dalam hal ini, kata “arang” dan “muka” dipakai sebagai metafora dalam kiasan ini.
Memahami Makna
Kita sering kali membaca atau mendengar kiasan “Jika aib itu terbuka, maka sama saja dengan menaruh arang di muka”. Pada dasarnya, kiasan ini mengandung pesan moral tentang pentingnya menjaga aib atau rahasia yang bisa merusak reputasi seseorang. Aib adalah sesuatu yang tidak baik yang ada pada seseorang dan idealnya harus disimpan dan diperbaiki secara pribadi, bukan untuk diumbar dan diketahui orang banyak.
Dalam kiasan ini, menaruh arang di muka
dianalogikan sama halnya dengan memperlihatkan aib seseorang ke hadapan umum. Bayangkan, jika ada orang yang menempelkan arang di wajahnya, tentu penampilan orang tersebut akan menjadi tidak menarik dan jauh dari kata sempurna. Tak hanya itu, orang tersebut juga akan menjadi bahan ejekan atau olok-olokan orang lain. Begitu pula, jika aib seseorang terbuka dan diketahui banyak orang, reputasi orang tersebut akan rusak dan mungkin akan menjadi bahan gunjingan atau hinaan orang lain.
Konklusi
Dari kiasan “Jika aib itu terbuka, maka sama saja dengan menaruh arang di muka”, kita dapat belajar bahwa menjaga aib atau hal buruk tentang diri kita adalah sesuatu yang sangat penting. Seperti metafora ‘arang’ dan ‘muka’, aib adalah sesuatu yang dapat ‘mencemari’ citra kita di masyarakat, sehingga penting untuk merahasiakannya demi menjaga reputasi dan martabat kita. Selain itu, kiasan tersebut juga menunjukkan bahwa manusia diharapkan untuk selalu berbuat baik dan menghindari hal buruk serta tindakan yang dapat merusak citra diri dan merugikan orang lain.