Kekerasan seksual merupakan isu yang serius dan kompleks. Dalam beberapa kasus, terjadi debat antara kepentingan memulihkan nama baik pelaku jika terbukti tidak bersalah dan pentingnya percaya kepada korban. Kutipan pernyataan di atas memberikan gambaran mengenai pemahaman mengenai isu kekerasan seksual dalam bentuk menganggap serius dampak yang dialami korban.
Pentingnya Mempercayai Korban
Salah satu tantangan dalam menghadapi kekerasan seksual adalah bagaimana cara mengidentifikasi pelaku dan membela kebenaran korban. Meskipun sistem hukum mengedepankan prinsip “terdakwa tidak bersalah hingga terbukti sebaliknya”, hal itu seharusnya tidak menghalangi kita untuk mempercayai dan mendukung korban. Banyak korban kekerasan seksual yang merasa terintimidasi dan takut untuk melaporkan kekerasan yang dialaminya. Apabila kita tidak percaya kepada korban, kita tidak hanya menutup pintu bagi masyarakat untuk melaporkan kasus kekerasan seksual, tetapi juga meninggalkan korban tanpa dukungan yang dibutuhkan.
Dampak Psikologis dan Fisik Korban
Kekerasan seksual dapat menimbulkan dampak yang mendalam bagi korbannya, baik secara psikologis maupun fisik. Dampak seperti stres pasca trauma, depresi, kecemasan, hingga gangguan kesehatan seksual dan reproduksi bisa dialami oleh korban.
Ketika kita menunjukkan rasa empati dan kepedulian terhadap korban, kita membantu mereka untuk mengatasi dampak negatif tersebut. Ketersediaan dukungan sosial erat kaitannya dengan pemulihan korban. Jadi, ketika kita memercayai dan membantu korban, kita berkontribusi untuk menyembuhkan luka yang dialami korban.
Hubungan dengan Melanggengkan Kekerasan
Apabila kita tidak menunjukkan kepedulian terhadap korban dan tidak memberikan dukungan secara tulus, kita bisa dikatakan turut melanggengkan kekerasan. Sikap yang meremehkan korban dan menganggap mereka berbohong akan menghalangi upaya menjatuhkan hukuman bagi pelaku. Pelaku bisa terus melakukan tindak kekerasan karena merasa ada “dinding” yang melindungi mereka dari konsekuensi.
Menyoroti pentingnya mempercayai korban dan mendukung pemulihan mereka, kita bisa memutus siklus impunitas yang melindungi pelaku kekerasan seksual dan melanggengkan kekerasan dalam masyarakat.
Jadi, Jawabannya Apa?
Untuk mengatasi isu kekerasan seksual, kita perlu menemukan keseimbangan antara mempertahankan hak terdakwa dan mendukung hak-hak korban. Mempercayai dan mendukung korban bukan berarti kita mengabaikan prinsip “terdakwa tidak bersalah hingga terbukti sebaliknya.” Justru, kita menciptakan iklim yang mendukung korban untuk melaporkan tindak kekerasan dan memulihkan diri dari dampak yang dialami.
Jadi, jawabannya adalah memperlakukan kedua pihak dengan adil dan menghormati hak-hak mereka, sambil menyadari pentingnya mendukung korban dan upaya menjaga keadilan dan kemanusiaan dalam mengatasi kekerasan seksual.