Perundungan atau bullying merupakan permasalahan yang kerap terjadi di lingkungan pendidikan. Pendidik, sebagai pihak yang berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi proses belajar, memiliki tanggung jawab untuk mengatasi situasi perundungan. Namun, apakah yang terjadi jika seorang pendidik menyaksikan situasi perundungan dan memilih untuk tidak mengambil tindakan? Peran apakah yang mereka emban dalam situasi ini?
Sebagai pendidik, peran utama yang diemban adalah sebagai pengajar, pembimbing, dan pelindung bagi siswa. Namun, ketika seorang pendidik melihat perundungan terjadi dan tidak mengambil tindakan, mereka menjadi saksi yang pasif dari situasi tersebut. Dalam hal ini, pendidik terlibat dalam perundungan secara tidak langsung, karena mereka membiarkan situasi tersebut berlangsung tanpa intervensi yang tepat.
Ketidakpedulian ini dapat dianggap sebagai bentuk dari peran “penyokong” (enabler), dimana pendidik tidak mempengaruhi situasi secara langsung, tetapi menjadi pembenar dari perundungan. Penyokong menjadi pihak yang diam-diam memberi dukungan kepada pelaku perundungan, sebab tidak mengambil tindakan untuk menghentikan perilaku tersebut. Akibatnya, perundungan dapat terus berlanjut, bahkan semakin merajalela.
Selain itu, ketika pendidik tidak mengambil tindakan, mereka sebenarnya membahayakan kesejahteraan siswa yang menjadi korban perundungan. Perundungan dapat menyebabkan dampak psikologis serius bagi korban, seperti stres, kecemasan, depresi, dan bahkan trauma. Pendidik, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas keamanan dan kesejahteraan siswa, gagal memenuhi peran mereka dalam mencegah dampak negatif perundungan.
Ketidakpedulian pendidik terhadap situasi perundungan juga dapat berdampak pada kredibilitasnya sebagai pembimbing siswa. Pendidik diharapkan menjadi teladan dan memberi contoh yang baik bagi siswa, namun jika mereka tidak mengambil tindakan terhadap perundungan, mereka dapat menunjukkan kepada siswa bahwa perundungan adalah sesuatu yang dapat diabaikan dan tidak dianggap serius. Hal ini tentu dapat berdampak negatif pada pembentukan karakter siswa.
Jadi, jawabannya apa? Ketika seorang pendidik melihat situasi perundungan dan tidak mengambil tindakan, peran yang diemban pendidik adalah menjadi penyokong secara tidak langsung dan gagal dalam melindungi kesejahteraan siswa. Pendidik yang tidak tanggap terhadap situasi perundungan sebenarnya memberikan pesan buruk kepada siswa tentang pentingnya saling menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu, menjadi kewajiban moral bagi setiap pendidik untuk melawan perundungan dan mendukung terciptanya lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif bagi semua siswa.