Laba bersih adalah sebuah indikator penting dalam dunia keuangan sebuah perusahaan. Laba bersih mencerminkan jumlah total pendapatan setelah dikurangi dengan total biaya dan pajak. Ini berarti laba bersih menunjukkan berapa banyak uang yang benar-benar bisa dikantongi oleh perusahaan setelah melakukan semua operasi bisnis selama periode tertentu.
PT. Diva, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang bisnis, melakukan beberapa manuver keuangan dalam suatu periode. Pemilik perusahaan menambah investasinya sebesar 100 juta dan menerima deviden sebesar 50 juta dalam periode itu.
Untuk menentukan laba bersih PT. Diva, asumsikan bahwa deviden yang diterima tersebut merupakan deviden yang didistribusikan oleh PT. Diva kepada pemiliknya. Deviden ini bukan merupakan pendapatan, melainkan distribusi dari laba bersih PT. Diva kepada pemiliknya.
Saat pemilik menambahkan investasi sebesar 100 juta, ini berarti meningkatkan modal perusahaan. Tambahan modal tidak dihitung sebagai pendapatan dari perusahaan dan oleh karena itu, tidak memiliki dampak langsung terhadap perhitungan laba bersih.
Di sisi lain, deviden sebesar 50 juta yang diterima pemilik merupakan bagian dari laba bersih yang didistribusikan kepada pemilik. Oleh karena itu, laba bersih PT. Diva harus setidaknya 50 juta untuk bisa mendistribusikan deviden sebesar itu. Namun, perlu diperhatikan bahwa besaran laba bersih ini tidak dapat langsung ditentukan hanya berdasarkan informasi ini. Informasi lain yang mengenai total pendapatan dan total beban perusahaan pada periode tersebut juga perlu diperhitungkan.
Jadi, jawabannya apa? Laba bersih PT. Diva tidak dapat langsung ditentukan hanya dari informasi tentang penambahan investasi dan penerimaan deviden. Namun, dapat diketahui bahwa laba bersih harus setidaknya 50 juta, asumsi deviden tersebut dibagikan. Informasi lebih lanjut seperti total pendapatan dan total biaya selama periode tersebut perlu diperoleh untuk menghitung dengan tepat laba bersih perusahaan.
