Reaksi kimia dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan sifat-sifatnya. Salah satu jenis reaksi kimia yang sering dijumpai adalah reaksi redoks atau reduksi-oksidasi. Reaksi redoks melibatkan transfer elektron antara spesies kimia dan seringkali menghasilkan perubahan yang mencolok, seperti perubahan warna, pelepasan gas, atau perubahan suhu. Dalam konteks ini, kita akan membahas mengenai reaksi yang terjadi saat suatu sendok serbuk seng dimasukkan ke dalam gas kimia yang berisi larutan HCl (asam klorida).
Pertama, kita perlu memahami konsep reaksi redoks. Reaksi redoks terdiri dari dua proses yang berlangsung secara bersamaan: reduksi dan oksidasi. Dalam proses reduksi, spesies kimia akan menerima elektron, sementara oksidasi adalah proses di mana spesies kimia kehilangan elektron. Dalam reaksi yang kita bahas, serbuk seng akan bereaksi dengan larutan HCl dan menghasilkan gelembung gas beserta perubahan suhu pada dasar tabung.
Reaksi antara seng dan larutan HCl dapat dituliskan sebagai berikut:
Zn (s) + 2 HCl (aq) ⟶ ZnCl2 (aq) + H2 (g)
Dalam reaksi di atas, seng (Zn) dalam bentuk padat akan bereaksi dengan larutan HCl. Seng akan mengalami oksidasi (kehilangan elektron) dan berubah menjadi ion Zn^2+, membentuk garam seng klorida (ZnCl2). Sementara itu, ion hidrogen (H^+) dalam larutan HCl akan mengalami reduksi (menerima elektron) dan berubah menjadi gas hidrogen (H2) yang dilepaskan sebagai gelembung gas. Reaksi redoks ini menghasilkan produk berupa ZnCl2 (aq) dan H2 (g).
Adanya perubahan suhu pada dasar tabung menunjukkan bahwa reaksi yang terjadi adalah reaksi eksotermik. Reaksi eksotermik merupakan reaksi yang melepaskan energi dalam bentuk panas. Energi yang dilepaskan ini dapat diukur dengan kalorimeter dan biasanya terjadi akibat perubahan entalpi dalam reaksi kimia. Secara umum, reaksi eksotermik memiliki entalpi negatif karena energi dilepaskan ke lingkungan.
Jadi, jawabannya apa? Reaksi yang terjadi saat suatu sendok serbuk seng dimasukkan ke dalam gas kimia yang berisi larutan HCl, yang kemudian terbentuk gelembung gas dan dasar tabung berasa panas, dapat digolongkan sebagai reaksi redoks dan reaksi eksotermik.