Dalam ranah ilmu kebijakan publik dan administrasi, konsep dynamic governance semakin banyak digunakan sebagai kerangka berpikir dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan. Penggunaan model ini dipandang lebih memadai dalam menjawab tantangan kebijakan yang kompleks dalam lingkungan yang tidak menentu dan cepat berubah. Satu bentuk penerapan dari dynamic governance adalah kebijakan adaptif, yang mana konsep ini telah konseptualisasi oleh elemen kapabilitas sistem yang ada.
Pengertian Dynamic Governance dan Kebijakan Adaptif
Dynamic governance, secara sederhana adalah sebuah model kebijakan yang mendorong adaptasi dan fleksibilitas dalam mengatur dan mengkoordinasikan aktivitas organisasi atau sistem yang luas. Sementara itu, kebijakan adaptif adalah pendekatan yang berusaha mengurangi ketidakpastian seiring berjalannya waktu dan menerapkan penyesuaian kebijakan secara bertahap melalui ‘belajar dengan melakukan’.
Elemen Kapabilitas Sistem dalam Konseptualisasi Kebijakan Adaptif
Elemen-elemen kapabilitas sistem dynamic governance mendorong konseptualisasi kebijakan adaptif melalui bermacam bidang.
1. Sensing: Ini merujuk pada kemampuan sistem dalam mendeteksi perubahan lingkungan dan merespons secara cepat dan efektif.
2. Learning: Kapabilitas ini merujuk pada kemampuan sistem untuk belajar dan menyesuaikan perilaku dan keputusan berdasarkan hasil dari aksi sebelumnya dan pengalaman masa lalu.
3. Anticipating: Antisipasi adalah tentang memprediksi dan mempersiapkan berbagai skenario untuk mengatasi tantangan yang mungkin terjadi.
4. Adapting: Kemampuan ini adalah tentang implementasi dari modifikasi dan penyesuaian kebijakan berdasarkan hasil sensing, learning, dan anticipating.
5. Co-Evolving: Ini merujuk pada kemampuan sistem untuk berubah seiring dengan perubahan lingkungan, menciptakan kondisi baru yang seimbang antara sistem dan lingkungan.
Maka, melalui kombinasi kemampuan-kemampuan ini, governance system dalam organisasi atau negara dapat menjadi lebih dinamis, responsif, dan fleksibel dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan adaptif.
Kesimpulan
Adapun, penerapan kebijakan adaptif memanfaatkan kapabilitas-kapabilitas ini dengan cara yang matang dan terintegrasi, sehingga memungkinkan pembuat kebijakan untuk merespons tantangan dan ketidakpastian lingkungan dengan lebih efektif. Ini berarti bahwa pembuatan kebijakan tidak hanya berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini, tetapi juga mempertimbangkan kemungkinan skenario masa depan dan pelajaran dari masa lalu. Dengan demikian, implementasi dynamic governance dapat menjadi lebih baik dan lebih efektif dalam menghadapi tantangan dan perubahan pada lingkungan yang serba cepat dan tidak menentu ini.
Jadi, jawabannya apa? Dalam konteks ini, jawabannya adalah bahwa dynamic governance dan kebijakan adaptif, yang dikonseptualisasi oleh elemen kapabilitas sistem, dapat mendorong organisasi atau negara menjadi lebih responsif, dinamis, dan adaptif dalam menghadapi tantangan dan perubahan.