Kedatangan Portugis ke Nusantara pada abad ke-16 membawa dampak besar pada pola pemerintahan dan kerajaan-kerajaan yang ada, terutama kerajaan-kerajaan Islam. Portugal, sebagai negara penjelajah yang dikenal agresif, membawa serta kekuatan militernya yang besar. Mereka menetap dan menguasai beberapa wilayah strategis di Nusantara.
Tentu saja, kedatangan orang-orang Portugis ini tidak diterima begitu saja oleh kerajaan-kerajaan Islam yang ada. Mereka merasa terancam karena kekosmopolitanan Portugis dan ekspansi militer mereka jelas mengancam kedaulatan kerajaan-kerajaan lokal.
Kerajaan Islam pertama di Nusantara yang jatuh ke tangan Portugis adalah Kerajaan Malaka. Kerajaan ini dipilih oleh Portugis karena lokasinya yang strategis sebagai pusat perdagangan di jalur rempah-rempah antara timur dan barat. Kejatuhan Kerajaan Malaka sendiri terjadi pada tahun 1511 setelah dikepung dan diserbu oleh armada Portugis di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque.
Penaklukan ini bukan hanya menghentikan ekspansi kerajaan Islam, tetapi juga memiliki konsekuensi lain. Dengan jatuhnya Malaka, Portugis berhasil mengambil alih jalur perdagangan rempah-rempah dan kegiatan ekonomi lainnya. Keadaan ini mendorong kerajaan-kerajaan Islam lain di Nusantara untuk bergerak, mempersiapkan diri menghadapi mungkin perluasan kekuasaan Portugis di wilayah mereka.
Inilah awal dari serangkaian perlawanan terhadap penjajahan Portugis oleh kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara. Meski ada beberapa kerajaan yang akhirnya harus tunduk pada Portugal, tetapi banyak juga yang terus bertahan dan mencoba merebut kembali wilayah mereka. Perlawanan ini melibatkan strategi diplomatik dan militer yang rumit, dan juga negosiasi dengan kekuatan asing lainnya seperti Belanda dan Inggris.
Dari pembahasan di atas, dapat kita simak bagaimana kehadiran Portugis di Nusantara telah mengubah dinamika politik dan sosial di wilayah ini, khususnya bagi kerajaan-kerajaan Islam. Kedatangannya tidak hanya membawa dampak negatif dalam bentuk penjajahan dan tekanan ekonomi, tapi juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya kerjasama dan persatuan dalam menentang musuh bersama.
Jadi, jawabannya apa? Keberadaan Portugis di Nusantara membuat kerajaan-kerajaan Islam merasa terancam dan bergerak untuk melawan. Kerajaan Malaka adalah kerajaan Islam pertama di Nusantara yang jatuh ke tangan Portugis. Ini menjadi titik balik dalam sejarah Nusantara dan memicu perlawanan berkelanjutan terhadap penjajahan di wilayah ini.