Banjir yang terjadi di Manado merupakan fenomena yang disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah kegundulan hutan di daerah hulu. Peristiwa ini tidak terlepas dari prinsip-prinsip geografi yang membantu kita dalam memahami dan menjelaskan fenomena tersebut.
Manado, kota yang terletak di Sulawesi Utara, Indonesia, beberapa kali mengalami banjir yang cukup besar. Salah satu banjir yang paling parah terjadi pada Januari 2014. Kejadian ini mengakibatkan banyak korban jiwa dan kerusakan infrastruktur. Namun, apa yang sebenarnya menjadi penyebab terjadinya banjir besar di Manado?
Menganalisa fenomena ini, kita harus memahami bahwa banjir adalah suatu keadaan di mana permukaan tanah tergenangi air, dan pada kondisi yang parah dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan kerugian ekonomi. Banjir bisa terjadi karena berbagai sebab, seperti curah hujan yang tinggi dan tidak seimbang dengan kapasitas penyerapan dan aliran air, atau bisa juga karena faktor fisik wilayah seperti bentuk topografi dan kondisi tanah.
Kondisi wilayah Manado yang merupakan daerah dataran rendah dengan aliran sungai yang cukup banyak, membuat Manado rentan terhadap banjir. Namun, penyebab utama banjir di Manado bukan hanya faktor tersebut, namun juga faktor kegundulan hutan di daerah hulu.
Hutan memainkan peran penting dalam siklus air. Pohon-pohon hutan menyerap air hujan dan memperlambat alirannya sehingga dapat mengurangi risiko banjir. Namun, kegiatan penebangan hutan di wilayah hulu pada daerah aliran sungai Manado telah menyebabkan hutan menjadi gundul.
Daerah hutan yang gundul tidak lagi mampu menyerap dan menahan air hujan. Akibatnya, air hujan yang turun dengan intensitas tinggi akan langsung mengalir ke permukaan tanah dan bergerak menuju daerah hilir. Ini yang selanjutnya mengakibatkan terjadinya banjir besar di Manado.
Dari prinsip geografi, fenomena ini sejalan dengan konsep interaksi antara manusia dan lingkungan. Prinsip ini menunjukkan bahwa tindakan manusia dapat berdampak langsung terhadap lingkungan alam, dalam konteks ini adalah penebangan hutan yang menyebabkan kegundulan dan berujung pada terjadinya banjir.
Prinsip geografi lain yang juga berkaitan adalah prinsip distribusi (penyebaran), yang menunjukkan bahwa fenomena alam dan sosial tidak menyebar secara acak, tetapi mempunyai pola tertentu sesuai dengan kondisi lingkungan dan pengaruh tindakan manusia. Dengan prinsip ini, kita dapat melihat bahwa banjir di Manado cenderung terjadi pada daerah yang aliran sungainya berasal dari daerah hulu yang gundul.
Jadi, jawabannya apa? Jawabannya adalah fenomena banjir di Manado tidak hanya disebabkan oleh faktor alam semata, seperti curah hujan yang tinggi, tetapi juga dipengaruhi oleh tindakan manusia, yaitu penebangan hutan di daerah hulu sungai. Prinsip geografi membantu kita dalam menjelaskan dan memahami fenomena tersebut. Solusi yang mungkin untuk mencegah terjadinya banjir di masa depan adalah dengan menjaga dan melestarikan hutan, khususnya di daerah hulu sungai.