Budaya

Ketahanan Ekonomi Indonesia pada Saat COVID-19 Dilihat dari Pasar Tradisional

78
×

Ketahanan Ekonomi Indonesia pada Saat COVID-19 Dilihat dari Pasar Tradisional

Sebarkan artikel ini
Ketahanan Ekonomi Indonesia pada Saat COVID-19 Dilihat dari Pasar Tradisional

Pandemi COVID-19 tanpa diragukan lagi telah menyebabkan getir bagi ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh virus ini tidak hanya dirasakan oleh pelaku usaha berskala besar, tetapi juga pelosok pasar tradisional di negeri ini. Artikel ini mencoba menggali sejauh mana ketahanan ekonomi Indonesia dilihat dari pasar tradisional selama masa pandemi ini.

Pasar tradisional merupakan representasi kuat dari perekonomian rakyat yang memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Dibandingkan dengan pusat belanja modern, sektor ini menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang jauh lebih banyak serta menjadi tempat bertransaksi bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Ketika pandemi melanda, banyak yang khawatir sektor ini akan runtuh, mengingat protokol kesehatan yang sulit diterapkan dan risiko penularan yang mungkin besar.

Namun, situasinya tidak seburuk yang dikhawatirkan. Pasar tradisional mampu menunjukkan daya tahannya. Perbankan Indonesia bahkan mencatat bahwa perputaran uang di pasar tradisional relatif stabil. Selain itu, banyak pedagang tradisional yang mulai beradaptasi dengan era digital dengan memanfaatkan platform e-commerce bagi pemasaran barang mereka.

Ketahanan ini berkat beberapa faktor. Pertama, pasar tradisional menawarkan barang kebutuhan sehari-hari, seperti makanan, yang permintaannya cenderung konstan walaupun dalam situasi krisis. Kedua, pasar tradisional memiliki nilai sosial dan budaya yang sulit digantikan oleh pasar modern. Masyarakat di Indonesia masih banyak yang menyukai suasana, interaksi sosial, dan struktur harga yang fleksibel di pasar-pasar tradisional.

Namun, ini bukanlah waktu untuk berpuas diri. Pemerintah dan masyarakat harus berperan aktif dalam memastikan bahwa pasar tradisional tetap dapat beroperasi dengan aman di tengah pandemi. Protokol kesehatan harus terus dipatuhi dan penegakan aturan harus diperketat di pasar tradisional.

Digunakannya teknologi juga bisa mendukung keberlanjutan operasi pasar tradisional. Misalnya, digitalisasi transaksi dapat membantu mencegah penyebaran virus dan memudahkan pengawasan serta pelaporan keuangan. Pelatihan bagi pedagang untuk menggunakan teknologi ini juga dibutuhkan agar mereka dapat beradaptasi dengan perubahan ini.

Menilai dari tinjauan di atas, ekonomi Indonesia, dilihat dari sisi pasar tradisional, menunjukkan ketahanan yang berharga dalam menghadapi pandemi. Namun, masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan keberlanjutan dan keamanan sektor ini dalam menghadapi tantangan masa depan.

Jadi, jawabannya apa? Pasar tradisional telah menunjukkan ketahanan ekonomi yang mampu bertahan dalam menerjang badai pandemi. Namun, upaya terus menerus diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan keberlanjutan mereka di masa yang akan datang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *