Uji makanan merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi kandungan yang ada dalam bahan makanan. Salah satu metode pengujian yang populer adalah dengan mengaplikasikan biuret pada sampel makanan untuk menguji kandungan protein.
Apa itu uji biuret?
Uji biuret merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam kimia analitik dan biokimia untuk mengidentifikasi kandungan protein dalam suatu sampel. Biuret adalah senyawa kimia yang bereaksi dengan protein, khususnya dengan ikatan peptida yang menghubungkan asam amino dalam struktur protein. Ketika biuret ditambahkan pada larutan yang mengandung protein, reaksinya akan menghasilkan perubahan warna yang menjadi indikator adanya protein dalam sampel.
Proses uji biuret
- Ambil sampel makanan yang akan diuji, kemudian ekstraksi protein dengan menggunakan larutan buffer atau air suling.
- Siapkan reagen biuret. Reagen ini biasanya terdiri dari larutan natrium atau kalium natrium bikarbonat diencerkan dalam air, dengan ditambahkan sedikit tembaga (II) sulfat.
- Tambahkan reagen biuret ke dalam sampel makanan yang telah diekstraksi proteinnya, dan kemudian biarkan beberapa menit untuk bereaksi.
- Amati perubahan warna yang terjadi pada sampel. Jika sampel mengandung protein, warna larutan akan berubah menjadi ungu.
Warna ungu sebagai indikator kandungan protein
Ketika reagen biuret bereaksi dengan protein, kompleks tembaga (II) protein akan terbentuk, dan menghasilkan warna ungu. Intensitas warna ungu yang dihasilkan berkorelasi dengan konsentrasi protein yang ada dalam sampel makanan. Warna yang lebih pekat menunjukkan adanya konsentrasi protein yang lebih tinggi, sedangkan warna yang lebih pucat menunjukkan konsentrasi protein yang lebih rendah.
Jadi, pada konteks uji makanan menggunakan biuret, munculnya warna ungu pada bahan makanan menunjukkan adanya kandungan protein dalam bahan tersebut.
Jadi, jawabannya apa?
Apabila Anda melakukan uji makanan dengan biuret dan menemukan warna ungu pada bahan makanan tersebut, ini menunjukkan bahwa bahan makanan tersebut mengandung protein. Intensitas warna ungu dapat memberi petunjuk mengenai konsentrasi protein dalam sampel.