Pengetahuan

Ketika Terjadi Turbulensi yang Mengakibatkan Penurunan Penjualan Bahkan Kebangkrutan, Maka Acpakali Kesalahan Berada pada Manajemen Perusahaan yang Dinilai Kurang Baik. Jika Anda Sebagai Manajer Perusahaan, Jika Mengalami Hal yang Demikian, Apa yang Harus Anda Lakukan?

98
×

Ketika Terjadi Turbulensi yang Mengakibatkan Penurunan Penjualan Bahkan Kebangkrutan, Maka Acpakali Kesalahan Berada pada Manajemen Perusahaan yang Dinilai Kurang Baik. Jika Anda Sebagai Manajer Perusahaan, Jika Mengalami Hal yang Demikian, Apa yang Harus Anda Lakukan?

Sebarkan artikel ini
Ketika Terjadi Turbulensi yang Mengakibatkan Penurunan Penjualan Bahkan Kebangkrutan, Maka Acpakali Kesalahan Berada pada Manajemen Perusahaan yang Dinilai Kurang Baik. Jika Anda Sebagai Manajer Perusahaan, Jika Mengalami Hal yang Demikian, Apa yang Harus Anda Lakukan?

Turbulensi dalam bisnis, yaitu saat-saat yang penuh tantangan dan krisis, seringkali mengakibatkan penurunan penjualan dan bahkan kebangkrutan. Dalam situasi seperti ini, biasanya manajemen perusahaan menjadi sorotan utama. Ironisnya, sebagian besar waktu, kesalahannya berada pada manajemen perusahaan yang dinilai kurang baik.

Sebagai manajer perusahaan, apabila menghadapi situasi seperti ini, ada sejumlah langkah strategis yang bisa Anda ambil untuk mengubah kondisi tersebut demi keberlanjutan perusahaan. Berikut adalah beberapa strategi tersebut:

1. Evaluasi Sistem Manajemen Saat Ini

Langkah pertama adalah melakukan evaluasi mendalam terhadap sistem dan proses manajemen yang ada saat ini. Menganalisis area mana yang efisien, dan mana yang tidak, kemudian memahami penyebab utama masalah tersebut. Evaluasi ini juga akan membantu memperjelas apakan masalahnya berada pada strategi perusahaan, pelaksanaan, atau keduanya.

2. Melakukan Inovasi Strategis

Setelah proses evaluasi, tindakan selanjutnya adalah melakukan inovasi. Wujud inovasi ini bisa beragam, mulai dari produk, pelayanan, proses bisnis, teknologi, hingga manajemen. Fokus dalam inovasi adalah menciptakan nilai baru yang dapat membangkitkan kembali minat pasar dan mampu meningkatkan penjualan.

3. Mengoptimalkan SDM

Sumber daya manusia (SDM) adalah aset yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Sebagai manajer, Anda harus dapat memanfaatkan SDM sebaik mungkin. Mulai dari pelatihan, pembinaan, hingga peningkatan kualitas kerja karyawan—all untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

4. Bangun Kerjasama Strategis

Langkah lain yang dapat menopang perusahaan dalam menghadapi turbulensi adalah membangun kerjasama strategis. Kerjasama ini bisa berupa kemitraan, joint venture, merger, atau kerjasama lain yang mampu meningkatkan kapabilitas dan daya saing perusahaan.

5. Pengawasan dan Koreksi Secara Berkelanjutan

Proses manajemen terakhir yang fundamental adalah pengawasan dan koreksi. Sebagai manajer, Anda harus selalu memantau pelaksanaan inisiatif-inisiatif yang telah ditetapkan dan melakukan koreksi atau penyesuaian bila diperlukan.

Setiap perusahaan tentu tidak menginginkan terjadinya penurunan penjualan parah bahkan sampai kebangkrutan. Namun, apabila hal tersebut terjadi, yang paling penting adalah bagaimana manajemen menghadapinya dan mencari solusi.

Jadi, jawabannya apa? Jika Anda sebagai manajer perusahaan menghadapi situasi turbulensi ekonomi yang mengakibatkan penurunan penjualan bahkan kebangkrutan, Anda harus melakukan evaluasi sistem manajemen saat ini, melakukan inovasi strategis, mengoptimalkan SDM, membangun kerjasama strategis, dan melakukan pengawasan serta koreksi secara berkelanjutan. Dengan begitu, Anda bisa meminimalkan dampak negatif yang mungkin timbul dan sekaligus mempersiapkan perusahaan untuk bangkit kembali di masa yang akan datang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *