Diskusi

Ki Hadjar Dewantara Menyatakan bahwa Pendidikan Budi Pekerti dapat Dilatih dengan Menggunakan Permainan Anak-Anak, Seperti Permainan Cublak-Cublak Suweng yang Dapat Melatih…

32
×

Ki Hadjar Dewantara Menyatakan bahwa Pendidikan Budi Pekerti dapat Dilatih dengan Menggunakan Permainan Anak-Anak, Seperti Permainan Cublak-Cublak Suweng yang Dapat Melatih…

Sebarkan artikel ini
Ki Hadjar Dewantara Menyatakan bahwa Pendidikan Budi Pekerti dapat Dilatih dengan Menggunakan Permainan Anak-Anak, Seperti Permainan Cublak-Cublak Suweng yang Dapat Melatih…

Konsep pendidikan dalam pandangan Ki Hadjar Dewantara telah menjadi pijakan dasar dalam pengembangan pendidikan di Indonesia. Salah satu konsep yang diungkapkannya adalah pendidikan budi pekerti dapat dilatih dengan menggunakan permainan anak-anak. Dalam prakteknya, pendidikan ini dilakukan dengan konsep yang unik dan tidak biasa, seperti melalui permainan anak-anak tradisional, salah satunya permainan “Cublak-Cublak Suweng”.

Ki Hadjar Dewantara dan Pendidikan Budi Pekerti

Ki Hadjar Dewantara adalah seorang pendidik asal Indonesia yang memiliki pemikiran mendalam tentang pendidikan anak. Menurutnya, pendidikan budi pekerti adalah hal yang sangat penting dan harus ada dalam proses pendidikan anak. Ki Hadjar Dewantara berpendapat bahwa nilai-nilai moral dan karakter positif pada anak dapat ditanamkan dan diperkuat melalui proses belajar yang menyenangkan.

Bukan hanya itu, ia juga menekankan bahwa pendidikan budi pekerti harus dipicu dan terus dipupuk dari lingkungan sekitar anak, termasuk dari bermain. Maka dari itu, ia merancang metode pendidikan dengan menggunakan permainan anak-anak sebagai media pelatihannya.

Permainan Cublak-Cublak Suweng

Dalam melaksanakan konsep pendidikan budi pekerti melalui permainan, Ki Hadjar Dewantara menggunakan salah satu permainan anak-anak tradisional Indonesia, yakni Cublak-Cublak Suweng. Permainan ini melibatkan sekelompok anak-anak yang melakukan interaksi sosial dalam bentuk permainan.

Permainan ini memerlukan kerjasama yang baik antar peserta, pertimbangan yang akurat, dan keberanian untuk mengeksekusi tugas-tugas di dalam permainan tersebut. Di sini, anak-anak diajarkan untuk memahami, menghargai, dan menerapkan nilai-nilai seperti kerjasama, empati, ketahanan, kesabaran, dan juga kedisplinan.

Relevansi Pendidikan Budi Pekerti melalui Permainan

Praktek pendidikan budi pekerti melalui permainan menurut Ki Hadjar Dewantara, khususnya Cublak-Cublak Suweng, sangat relevan dalam konteks pendidikan anak saat ini. Pendidikan tidak hanya dilakukan dalam kelas dengan bahan pelajaran formal, tetapi juga dapat dilakukan melalui berbagai media, termasuk permainan.

Permainan tradisional, seperti Cublak-Cublak Suweng, memiliki nilai-nilai luhur yang bisa ditransfer kepada anak-anak. Melalui permainan ini, anak-anak dapat belajar secara menyenangkan dan efektif. Anak-anak dapat melatih berbagai skill secara langsung, seperti keterampilan sosial, kerjasama, dan lainnya, yang nantinya sangat berguna dalam kehidupan sosial mereka.

Kesimpulan

Menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan budi pekerti dapat dilatih dengan menggunakan permainan anak-anak, seperti permainan Cublak-Cublak Suweng. Konsep ini menandai bagaimana pendidikan tidak sebatas kepada transfer pengetahuan secara akademik, tetapi juga pembentukan karakter dan moral anak. Dengan pendekatan luar biasa ini, pendidikan menjadi lebih menyenangkan dan bermakna, serta mampu membentuk pribadi yang baik dari setiap anak.

Pendidikan budi pekerti semacam ini, yang dialamatkan secara langsung dan praktis melalui permainan, perlu dihidupkan kembali dan dilestarikan. Setiap permainan tradisional memiliki nilai yang dapat disampaikan kepada generasi berikutnya, terutama dalam membangun karakter dan nilai-nilai budi pekerti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *