Berita

Kitab Al-Qur’an Berfungsi Membenarkan Kitab-kitab Sebelumnya, Yakni Taurat yang Diturunkan kepada Nabi Musa A.S., Zabur yang Diturunkan kepada Nabi Daud A.S., dan Injil yang Diturunkan kepada Nabi Isa A.S. Al-Qur’an Menjadi Saksi atas Kebenaran Kandungan Kitab-kitab Terdahulu. Dalam Hal ini Al-Qur’an Berfungsi Sebagai…

29
×

Kitab Al-Qur’an Berfungsi Membenarkan Kitab-kitab Sebelumnya, Yakni Taurat yang Diturunkan kepada Nabi Musa A.S., Zabur yang Diturunkan kepada Nabi Daud A.S., dan Injil yang Diturunkan kepada Nabi Isa A.S. Al-Qur’an Menjadi Saksi atas Kebenaran Kandungan Kitab-kitab Terdahulu. Dalam Hal ini Al-Qur’an Berfungsi Sebagai…

Sebarkan artikel ini
Kitab Al-Qur’an Berfungsi Membenarkan Kitab-kitab Sebelumnya, Yakni Taurat yang Diturunkan kepada Nabi Musa A.S., Zabur yang Diturunkan kepada Nabi Daud A.S., dan Injil yang Diturunkan kepada Nabi Isa A.S. Al-Qur’an Menjadi Saksi atas Kebenaran Kandungan Kitab-kitab Terdahulu. Dalam Hal ini Al-Qur’an Berfungsi Sebagai…

Agama Islam, yang berpusat pada kitab suci Al-Qur’an, tidak hanya berdiri sendiri, tetapi juga memandang dirinya berada dalam garis suci agama Abrahamik. Secara khusus, Al-Qur’an sering merujuk dan membenarkan kitab-kitab sebelumnya: Taurat (Kitab Musa), Zabur (Kitab Daud), dan Injil (Kitab Isa).

Fungsi Al-Qur’an

Al-Qur’an memiliki fungsi sebagai verifikasi dan pemberi saksi bagi kitab-kitab yang ada sebelumnya. Dalam konteks ini, verifikasi berarti Al-Qur’an mengkonfirmasi kebenaran ajaran-ajaran yang diturunkan dalam kitab-kitab sebelumnya dan membenarkannya.

Keharmonisan dengan Kitab Suci Sebelumnya

Al-Qur’an mengungkapkan bahwa Allah (Tuhan) merupakan sumber dari semua wahyu – Taurat, Zabur, dan Injil. Dalam Surah Ali ‘Imran, ayat 81: “…dan Allah adalah saksi atas apa yang Anda katakan“. Oleh karena itu, Al-Qur’an menjadi saksi atas kebenaran kitab-kitab sebelumnya dan menjadikannya sebagai bagian dari wahyu yang sama.

Namun tidaklah berarti bahwa Al-Qur’an hanya membenarkan; sebagai kitab wahyu terakhir, Al-Qur’an juga bertugas melakukan pembaharuan dan penyempurnaan hukum-hukum yang sebelumnya diungkapkan dalam Taurat, Zabur, dan Injil.

Al-Qur’an Sebagai Pedoman

Selebihnya, sebagai saksi dan pembenar, Al-Qur’an juga menjadi pedoman hidup umat Muslim. Pedoman ini mengatur segala aspek kehidupan, mulai dari hubungan individu dengan Allah, hubungan antar manusia, hingga etos kerja dan etika sosial.

Sebagai kitab terakhir dalam agama Abrahamik, Al-Qur’an memberikan perspektif terakhir dan paling menyeluruh tentang sifat-sifat Tuhan, tugas kemanusiaan, dan perjanjian antara Tuhan dan umat manusia. Dalam hal ini, Al-Qur’an berfungsi sebagai sumber hukum, etika, dan petunjuk rohani yang diperlukan oleh umat manusia.

“Jadi, jawabannya apa?” Al-Qur’an bukan hanya kitab suci Islam yang berisi hukum dan pedoman hidup, tetapi juga berfungsi sebagai membenarkan dan saksi atas kitab-kitab sebelumnya yakni Taurat, Zabur, dan Injil. Dengan kata lain, Al-Qur’an berfungsi sebagai jembatan penghubung antara masa lalu dan masa kini, selalu memberikan panduan relevan bagi setiap abad dan generasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *