Market

Kitab Taurat Diwahyukan Allah SWT. kepada Nabi Musa A.S. di Bukit Sinai

27
×

Kitab Taurat Diwahyukan Allah SWT. kepada Nabi Musa A.S. di Bukit Sinai

Sebarkan artikel ini
Kitab Taurat Diwahyukan Allah SWT. kepada Nabi Musa A.S. di Bukit Sinai

Kitab Taurat merupakan salah satu kitab suci dalam agama Islam yang diwahyukan oleh Allah SWT. kepada Nabi Musa A.S. Kitab ini memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah peradaban, terutama dalam agama-agama samawi, seperti Islam, Kristen, dan Yahudi. Berikut ini akan dijelaskan tentang proses wahyu Kitab Taurat kepada Nabi Musa A.S. di Bukit Sinai.

Sejarah Kitab Taurat

Kitab Taurat dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan “At-Taurat.” Taurat merupakan bagian dari Al-Kutub As-Sittah (enam kitab-kitab suci dalam agama Islam) yang terdiri dari Taurat, Zabur, Injil, Al-Qur’an, dan kitab-kitab yang diwahyukan kepada para nabi sebelum Nabi Musa A.S.

Dalam agama Yahudi dan Kristen, Kitab Taurat dikenal sebagai Pentateuch, yang merupakan lima kitab pertama dari Alkitab. Taurat terdiri dari Kitab Kejadian, Kitab Keluaran, Kitab Imamat, Kitab Bilangan, dan Kitab Ulangan.

Proses Wahyu Kitab Taurat kepada Nabi Musa A.S.

Nabi Musa A.S. adalah salah satu Rasul ulul’azam (rasul yang memiliki kedudukan tinggi) dalam agama Islam. Nabi Musa A.S. diutus oleh Allah untuk memberikan petunjuk dan peringatan kepada kaum Bani Israil agar kembali pada jalan yang benar.

Proses pemberian wahyu Kitab Taurat kepada Nabi Musa A.S. terjadi di Bukit Sinai, juga dikenal sebagai Gunung Horeb atau Gunung Musa. Bukit ini terletak di Semenanjung Sinai, Mesir. Itulah tempat dimana Allah berfirman langsung kepada Nabi Musa A.S. dan memberikan wahyu Kitab Taurat.

Dalam Al-Qur’an surah Al-A’raf ayat 142, Allah berfirman:

“Dan Kami janjikan Musa (akan memberikan) taurat dalam tiga puluh malam dan Kami sempurnakan dengan sepuluh (malam) sehingga genaplah waktu yang telah ditetapkan Tuhannya empat puluh malam. Dan Musa berkata kepada saudaranya Harun: Gantikanlah aku dalam memimpin kaumku dan perbaikilah serta janganlah engkau mengikuti jalan orang-orang yang mengadakan kekacauan” (Q.S. Al-A’raf: 142)

Dalam ayat tersebut, Allah menyebutkan bahwa Nabi Musa A.S. menunaikan ibadah di Bukit Sinai selama 40 malam untuk menerima wahyu Kitab Taurat.

Isi Kitab Taurat dan Hubungannya dengan Al-Qur’an

Kitab Taurat berisi tentang aturan-aturan hukum, sejarah, dan cerita-cerita tentang Nabi-nabi sebelum Nabi Musa A.S. Isi Kitab Taurat tersebut menjadi pedoman hidup bagi kaum Bani Israil untuk melaksanakan perintah Allah dan menjalankan kehidupan yang Islami.

Hubungan Kitab Taurat dengan Al-Qur’an terdapat dalam beberapa aspek, seperti kisah Nabi yang sama dan peristiwa yang ada dalam sejarah. Namun, Al-Qur’an juga mengklarifikasi dan mengoreksi beberapa informasi yang dianggap keliru dalam Kitab Taurat.

Dalam Al-Qur’an, terdapat sejumlah ayat yang menyebutkan tentang Kitab Taurat dan Nabi Musa A.S. Beberapa contohnya adalah surah Al-Ma’idah ayat 44, Al-Ma’idah ayat 46, dan An-Nisa ayat 163.

Kesimpulan

Kitab Taurat adalah bukti kasih sayang Allah SWT. kepada hamba-Nya, khususnya kaum Bani Israil. Proses wahyu Kitab Taurat kepada Nabi Musa A.S. di Bukit Sinai menunjukkan betapa pentingnya wahyu dalam kehidupan manusia, untuk menjadi petunjuk dan pedoman agar senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjaga jalan yang benar dalam kehidupan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *