Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional atau IMF, Kristalina Georgieva, memberi tinjauan yang meresahkan tentang dampak langit mendung peperangan antara Israel dan Hamas yang semakin menggelapkan cakrawala ekonomi dunia. Ia membicarakan tanggapannya atas krisis ini dalam Press Briefing on The Global Policy Agenda di Annual Meetings IMF-World Bank 2023 di Marrakech, Maroko.
“Kita sedang menghadapi awan gelap baru di cakrawala ekonomi dunia yang sudah cukup kelam,” ungkap Kristalina. “Awan ini benar-benar tidak diperlukan dan lebih memburukkan situasi.”
Kristalina mengajak semua orang untuk menunjukkan penahanan dan berdoa bagi perdamaian. Dia menegaskan bahwa korban utama dalam konflik ini adalah warga sipil yang tidak bersalah yang menanggung beban kerugian.
“Adalah menyedihkan melihat warga sipil yang tak bersalah kini terjebak di tengah-tengah serangan bertubi-tubi,” jelas Kristalina. “Orang-orang yang tidak terlibat inilah yang harus menanggung akibat kerusakan.”
Dia juga menyinggung dampak ekonomi konflik Israel-Hamas, lebih-lebih dalam era setelah pandemi Covid-19 yang telah melemahkan perekonomian dunia. Sebagaimana perang antara Rusia dan Ukraina, konflik ini telah menciptakan fluktuasi harga komoditas dengan kecepatan luar biasa dan gejolak pasar keuangan, terutama minyak.
“Kita telah melihat lonjakan dan penurunan pada harga minyak dan reaksi pasar. IMF akan terus memantau dampak ekonomi ini,” tegas Kristalina.
Dalam kenyataannya, dampak berbagai masalah ini, mulai dari inflasi tinggi hingga kebijakan suku bunga yang akan tinggi dalam jangka waktu lama telah melambatkan pertumbuhan ekonomi ke tingkat 3% tahun ini dan menjadi 2,9% tahun depan. “Kami merasa sedih untuk korban-korban ini dan kami berdoa bagi perdamaian,” pungkas Kristalina. “Kami menghadapi goncangan-goncangan yang sekarang menjadi kenormalan baru bagi dunia yang dilemahkan oleh pertumbuhan yang lemah dan fragmentasi ekonomi.”
