Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru-baru ini mengungkap alasan mengapa Ketua Komisi Firli Bahuri tidak hadir dalam proses pemeriksaan di Polda Metro Jaya. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, yang menyatakan bahwa Firli Bahuri memiliki kewajiban dan tanggung jawab institusional lain yang mendesak.
Firli Bahuri sebelumnya telah dipanggil sebagai saksi dalam penyelidikan yang sedang berlangsung oleh Polda Metro Jaya. Namun, ketika sampai pada waktu yang dijadwalkan, Firli Bahuri ternyata tidak hadir. Penyidik Polda Metro Jaya pun mempertanyakan absennya Bahuri dan mencari penjelasan dari KPK.
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, kemudian datang untuk memberikan penjelasan tentang absennya Firli Bahuri. “Firli Bahuri tidak hadir dalam pemeriksaan karena beliau tengah menangani tugas-tugas administratif penting terkait dengan berbagai kasus korupsi berkepentingan besar yang sedang ditangani oleh KPK,” kata Nurul Ghufron.
Dia melanjutkan, “Tugas sehari-hari sebagai Ketua KPK sangatlah banyak dan memerlukan perhatian penuh. Hal ini terutama berlaku ketika mempertimbangkan beban berat penegakan hukum yang berkaitan dengan korupsi di Indonesia. Firli Bahuri sangat berkomitmen pada tugasnya dan selalu memilih untuk memberikan prioritas kepada tugas dan tanggung jawabnya di KPK.”
Dalam menanggapi penjelasan tersebut, Polda Metro Jaya mengatakan akan mempertimbangkan informasi yang diberikan oleh Nurul Ghufron. Mereka akan mempertimbangkannya dalam konteks prosedur pemeriksaan yang sedang berlangsung dan menghargai fakta bahwa Firli Bahuri memiliki tugas institusional lainnya.
Jadi, alasan Firli Bahuri tidak hadir dalam pemeriksaan Polda Metro Jaya adalah karena beliau tersibuk dengan tugas administratif penting sebagai Ketua KPK. Saat ini, Firli Bahuri berfokus pada kasus-kasus korupsi berkepentingan besar, mengemban tanggung jawab institusionalnya untuk memberantas korupsi di Indonesia.
Jadi, jawabannya apa? Firli Bahuri merupakan tokoh penting dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi di Indonesia. Tugasnya, yang melebihi sekedar kehadiran dalam penyelidikan, menjadikannya pilihan yang logis untuk fokus pada tugas-tugas penting lainnya di Komisi Pemberantasan Korupsi.
