Salah satu cara mengenal kebesaran Allah SWT adalah melalui Asmaul Husna-Nya. Salah satu dari 99 Asmaul Husna tersebut adalah Az-Zahir, yaitu sifat Allah yang Maha Nyata. Dalam konteks ini, kita akan lebih mendalam memahami makna di balik lirik lagu religi “Robbi Lahul Asmaul Husna Az-Zahir” yang menggunakan frasa tersebut sebagai bagian dari liriknya.
Arti Lirik Robbi Lahul Asmaul Husna Az-Zahir
Secara harfiah, “Robbi Lahul Asmaul Husna Az-Zahir” dalam bahasa Arab berarti “Tuhanku, BagiNya Nama-Nama yang Indah yakni Az-Zahir”. Sederhananya, lirik ini memuji Allah SWT dengan penggunaan Asmaul Husna Az-Zahir. Lirik ini secara khusus menonjolkan kekuasaan Allah yang Maha Nyata dan Maha Eviden.
Makna Az-Zahir dalam Asmaul Husna
Az-Zahir merupakan salah satu dari 99 nama Allah dalam Asmaul Husna. Istilah Az-Zahir berasal dari bahasa Arab yang berarti ‘Yang Maha Nyata’ atau ‘Yang Maha Terang’. Sifat ini mencerminkan bagaimana Allah SWT nyata dalam segala sesuatu dan segala eksistensi di alam semesta ini bergantung kepadaNya. Ia tampak dan jelas dalam semua hasil ciptaanNya, namun tidak satu pun ciptaanNya yang dapat mencakup hakikat dan esensi dari Allah SWT.
Relevansi Lirik Lagu dengan Kehidupan
Lirik “Robbi Lahul Asmaul Husna Az-Zahir” adalah pengingat kuat bagi umat manusia tentang keberadaan Allah yang nyata. Lagu ini mengajak setiap individu untuk melihat dan merenungkan alam semesta yang tentu saja mencakup segala isinya.
Melalui lirik ini, kita diajak untuk selalu menyadari bahwa Allah adalah Pencipta dan Penggerak segala sesuatu di dunia ini. Berbagai kejadian di dunia ini, baik kecil maupun besar, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, semuanya berada dalam kendali dan pengetahuan Allah SWT.
Kesimpulan
Lirik “Robbi Lahul Asmaul Husna Az-Zahir” dalam setiap bait dan barisnya mengingatkan kita tentang keagungan Allah, serta kesadaran akan hubungan kita dengan Dia. Melalui lirik ini, kita diajak merenung, bagaimana setiap detail dalam hidup ini mencerminkan keagungan Tuhan.
Maka, selayaknya kita sebagai hamba-Nya senantiasa mengingat serta memahami dan menghayati asma-asmaNya, dan menjadikan itu sebagai landasan dalam menjalankan kehidupan ini. Dengan demikian, keyakinan dan ketakwaan kita pada Sang Pencipta semakin meningkat.
Referensi:
- Al-Qur’an Surah Taha (20): 8
- Al-Qur’an Surah Al-Hasyr (59): 24
- Kitab “Al-Asmaul Husna” oleh Dr. Abdul Karim Khudair.
