Fenomena politik di Indonesia sering kali menyajikan beragam peristiwa yang mengundang pertanyaan. Salah satunya adalah keyakinan Mahfud MD, yang merupakan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi dan saat ini menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, bahwa Partai Nasdem tidak dapat dibubarkan karena SYL. Pertanyaan yang muncul adalah, bagaimana aturan mainnya?
Menggali lebih dalam, kita harus memahami siapa sebenarnya SYL. Dalam konteks ini, SYL merujuk kepada Surya Paloh, yang juga dikenal sebagai SYL, pendiri sekaligus Ketua Umum Partai Nasdem. Namun, apa hubungan antara SYL dan ketidakmungkinan pembubaran Partai Nasdem?
Surya Paloh diakui banyak pihak sebagai pemimpin yang kuat dan karismatik. Kepemimpinannya dalam membangun Nasdem dari nol hingga menjadi partai yang cukup berpengaruh dalam kancah politik Indonesia tak bisa dipandang sebelah mata. Keberhasilan ini patut diberikan bagi SYL atas segala upaya dan kerja kerasnya.
Namun, kita harus memahami bahwa pembubaran partai politik di Indonesia tidak semata-mata dilakukan karena faktor pemimpin partai. Ada hukum dan regulasi yang mengatur hal tersebut. Dalam UU No. 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik, pembubaran partai politik hanya dapat dilakukan berdasarkan putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap.
Pembubaran partai politik juga bukanlah hal yang mudah. Ada serangkaian proses panjang yang harus dijalani, dari ada pihak yang melaporkan bahwa partai politik tersebut melakukan pelanggaran, kemudian diadakan sidang di pengadilan, hingga putusan dibuat. Dengan seluruh proses ini, sangat tidak mungkin bagi Nasdem untuk dibubarkan hanya karena SYL.
Pada kenyataannya, Nasdem telah berkontribusi besar pada proses demokrasi di Indonesia. Partai ini telah mengeksplorasi isu-isu pemerintahan dan pembangunan dalam berbagai bidang yang berdampak langsung pada masyarakat. Selain itu, Nasdem juga telah melakukan lobi politik untuk membawa isu-isu tersebut ke permukaan dan merespons kebutuhan masyarakat.
Dalam skenario ini, pernyataan Mahfud bisa dimengerti. Meskipun penilaian ini mungkin didasarkan pada penilaian pribadi beliau, hukum dan regulasi yang ada, serta kontribusi Nasdem dalam proses demokrasi memberikan penegasan bahwa Nasdem, seperti partai politik lainnya, tak bisa dibubarkan sembarangan. Dalam konteks ini, SYL boleh jadi faktor tambahan yang membantu Nasdem senantiasa berdiri teguh.
Jadi, jawabannya apa? Dalam konteks pembubaran partai politik di Indonesia, Nasdem tak bisa dibubarkan semata-mata karena SYL. Ada hukum dan regulasi yang mengatur semua proses ini. Selain itu, kontribusi Nasdem dalam proses demokrasi harus diakui dan dihargai. Sehingga, Nasdem sebagai partai politik memiliki peran penting dalam pembangunan Indonesia.
