Membiasakan sikap syaja’ah dalam kehidupan sehari-hari bisa menjadi tantangan tersendiri, tetapi manfaat yang ditawarkan oleh sikap ini menjadikannya nilai dan upaya yang sangat berharga. Dalam konteks ini, syaja’ah merujuk pada sikap yang berakar dari nilai-nilai moral dan etika, yang membantu individu merasa responsif terhadap situasi di sekitar mereka, terutama dalam interaksi sosial.
Meningkatkan Kerendahan Hati
Salah satu manfaat utama dari sikap syaja’ah adalah menanamkan kerendahan hati. Individu yang mempraktikkan sikap ini cenderung lebih memahami dan menerima pandangan orang lain. Mereka lebih tidak mungkin menjadi egois atau sombong, yang dapat meningkatkan kualitas interaksi mereka dengan orang lain.
Meningkatkan Empati dan Pengertian
Sikap syaja’ah dapat memperdalam rasa empati dan pengertian orang terhadap orang lain. Memiliki kesadaran dan pengetahuan yang lebih besar tentang perasaan dan perspektif orang lain penting dalam menjalin hubungan yang sehat dan positif.
Meningkatkan Toleransi dan Keterbukaan
Membiasakan diri dengan sikap syaja’ah juga dapat meningkatkan toleransi dan keterbukaan pada perbedaan. Individu yang mempraktikkan sikap ini lebih mungkin untuk bersikap terbuka terhadap berbagai pikiran, ide, dan budaya. Mereka juga lebih mampu menghargai dan menerima perbedaan, baik dalam pendapat atau preferensi.
Menghasilkan Lingkungan yang Lebih Baik
Ketika semakin banyak orang mempraktikkan sikap syaja’ah, hal ini dapat menciptakan suatu lingkungan yang lebih positif dan mendukung. Ini bisa meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Sikap syaja’ah adalah nilai yang harus disemai dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai seperti kerendahan hati, empati, toleransi, dan keterbukaan menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik dan meningkatkan kualitas kehidupan. Tanpa ragu, manfaat membiasakan sikap syaja’ah bagi diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari adalah sebuah pemenuhan nilai-nilai moral dan etika yang berdampak besar terhadap dinamika kehidupan sosial dan pribadi.
Jadi, jawabannya apa? Jawabannya adalah menerapkan sikap syaja’ah dalam kehidupan kita sehari-hari bukan hanya berkontribusi pada pengembangan diri kita sebagai individu, tetapi juga pada komunitas dan lingkungan tempat kita tinggal.
