Sekolah

Masih Banyaknya Kasus Siswa yang Tidak Dapat Melanjutkan Sekolah ke Jenjang yang Lebih Tinggi di Indonesia Merupakan Salah Satu Bentuk Ketidaksesuaian dengan Pancasila dari Sila Keberapa

35
×

Masih Banyaknya Kasus Siswa yang Tidak Dapat Melanjutkan Sekolah ke Jenjang yang Lebih Tinggi di Indonesia Merupakan Salah Satu Bentuk Ketidaksesuaian dengan Pancasila dari Sila Keberapa

Sebarkan artikel ini
Masih Banyaknya Kasus Siswa yang Tidak Dapat Melanjutkan Sekolah ke Jenjang yang Lebih Tinggi di Indonesia Merupakan Salah Satu Bentuk Ketidaksesuaian dengan Pancasila dari Sila Keberapa

Indonesia, sebagai negara berkembang yang sarat dengan tantangan, tidak lepas dari masalah dalam bidang pendidikan. Salah satu masalah yang mendapatkan perhatian besar adalah masih banyaknya siswa yang tidak dapat melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Fenomena ini bukan hanya mencerminkan ketimpangan sosial, namun juga jelas merupakan bentuk ketidaksesuaian dengan nilai-nilai yang dijiwai Pancasila.

Pancasila sebagai dasar phiolosofi negara dan ideologi bangsa Indonesia memiliki lima sila yang menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan di seluruh bidang, termasuk pendidikan. Salah satu sila tersebut adalah sila ke-dua, yaitu “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Dalam konteks ini, pengertian adil mencakup pemenuhan hak atas pendidikan bagi setiap warga negara tanpa memandang status sosial, ekonomi, atau bahkan geografis.

Adil dan beradab dalam konteks pendidikan berarti bahwa setiap anak Indonesia berhak mendapat fasilitas dan akses yang sama dalam menempuh pendidikan mereka. Tidak sepatutnya ada anak bangsa yang terhenti melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi hanya karena keterbatasan yang seharusnya dapat diatasi oleh sistem pendidikan yang baik dan berkeadilan.

Fenomena siswa yang tidak dapat melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi bisa disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah faktor ekonomi. Banyak keluarga yang merasa beban ekonominya bertambah jika harus memasukkan anaknya ke pendidikan yang lebih tinggi, dan ini seringkali menjadi hambatan utama.

Faktor lainnya adalah kurangnya fasilitas dan akses terhadap informasi tentang pentingnya pendidikan tinggi, terutama di daerah-daerah terpencil dan miskin di Indonesia. Akibatnya, banyak siswa yang berhenti sekolah setelah menyelesaikan pendidikan dasar atau menengah karena mereka merasa tidak memiliki pilihan lain.

Untuk memperbaiki situasi ini, kebijakan pengingkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan di Indonesia harus terus dioptimalkan. Selain itu, perlunya membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya investasi pada pendidikan tinggi juga tak kalah pentingnya.

Setiap anak Indonesia berhak menerima pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa kecuali. Tantangan ini harus dijadikan prioritas dalam pembangunan bangsa ke depan, agar setiap anak bangsa dapat memanfaatkan haknya mendapatkan pendidikan yang baik dan meraih masa depan yang gemilang. Karena sejatinya, penguatan pendidikan adalah langkah penting dalam mewujudkan tujuan bangsa sebagaimana diamanatkan oleh Pancasila, khususnya pada sila kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *