Menetapkan harga rendah di awal penjualan, lalu kemudian menaikkan harga jual, merupakan strategi dari penetration pricing atau strategi penentuan harga penetrasi. Strategi ini biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan baru atau untuk produk baru yang diperkenalkan ke pasar.
Latar Belakang Strategi
Tujuan utama dari strategi ini adalah menarik konsumen dan meraih pangsa pasar yang besar dengan cepat. Dengan menetapkan harga produk atau layanan yang relatif lebih rendah dibandingkan kompetitor, perusahaan berupaya untuk menarik perhatian konsumen dan mendorong mereka untuk mencoba produk atau layanan tersebut.
Pelaksanaan Strategi
Setelah berhasil meraih pangsa pasar yang signifikan dan membangun loyalitas konsumen, perusahaan kemudian dapat secara bertahap menaikkan harga. Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa konsumen yang sudah terbiasa dan puas dengan produk atau layanan tersebut akan tetap membeli meskipun harga telah dinaikkan.
Kelebihan dan Kekurangan
Strategi penentuan harga penetrasi memiliki beberapa keuntungan, seperti mempercepat adopsi produk baru dan membangun pangsa pasar dengan cepat. Di sisi lain, strategi ini juga memiliki risiko, termasuk kemungkinan kompetitor merespons dengan cara yang sama atau bahkan lebih agresif, dan juga potensi kerugian finansial pada awal penerapan strategi ini karena penyetelan harga produk atau layanan di bawah margin keuntungan yang ideal.
Seringkali, strategi ini efektif untuk produk atau layanan dengan demand elasticity tinggi, di mana perubahan harga memiliki dampak besar terhadap permintaan.
Jadi, jawabannya apa? Menetapkan harga rendah di awal penjualan, namun kemudian menaikkan harga jual, merupakan strategi dari strategi penentuan harga penetrasi. Ini adalah cara yang dipakai oleh perusahaan-perusahaan untuk menarik konsumen, meraih pangsa pasar, dan mempertahankan konsumen dalam jangka panjang. Meskipun memiliki risiko dan tantangan tersendiri, jika dilakukan dengan tepat dan strategis, ini bisa menjadi cara yang efektif untuk meraih kesuksesan di pasar.