Saat kita membahas tentang era sebelum manusia mengenal tulisan, dua istilah sering kali muncul: prasejarah dan pra-aksara. Meskipun kedua istilah ini banyak digunakan secara bergantian, ada perbedaan mendasar yang membuat istilah ‘pra-aksara’ lebih tepat dalam menggambarkan periode ini. Mari kita pertimbangkan alasannya.
Memahami Terminologi
Prasejarah merujuk pada jangka waktu sebelum catatan sejarah tertulis. Ini adalah periode dimana manusia hidup dan berkembang tanpa ada catatan tertulis untuk menandainya.
Sementara itu, istilah pra-aksara merujuk pada periode sebelum manusia mengenal dan menggunakan sistem penulisan. Ini mencakup periode sampai manusia belajar mengekspresikan ide dan peristiwa melalui simbol dan tanda yang dikenal sebagai tulisan.
Sudah jelas bahwa kedua istilah ini memiliki perbedaan mendasar dalam definisi dan lingkupnya.
Kenapa Pra-Aksara lebih Tepat?
Mengapa pra-aksara lebih tepat untuk digunakan daripada prasejarah dalam konteks ini? Jawabannya terletak pada bagaimana setiap istilah tersebut menggambarkan perkembangan manusia dan peradaban.
Prasejarah, yang merujuk pada ‘sebelum sejarah’, gagal memberikan gambaran akurat tentang apa yang terjadi selama periode ini. Ini karena selama era prasejarah, manusia telah membangun peradaban, menciptakan seni, dan membangun struktur yang kompleks – semua ini merupakan bukti perkembangan dan perubahan sosial. Meski tidak ada catatan tertulis, bukti arkeologi dan antropologi memungkinkan kita untuk merekonstruksi dan memahami sejarah ini.
Di sisi lain, istilah pra-aksara secara spesifik merujuk pada absennya penulisan, dan oleh karena itu, lebih akurat dalam merefleksikan periode tersebut. Meski perkembangan manusia belum dapat dicatat dalam bentuk tulisan, bukan berarti tak ada akar sejarah yang dapat dieksplorasi dari periode ini.
Kesimpulan
Jadi, istilah pra-aksara jelas lebih tepat dalam menyajikan gambaran kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan. Istilah ini merujuk pada spesifik penulisan, dan bukan sejarah itu sendiri, memungkinkan kita untuk mengevaluasi dan menghargai peradaban pra-aksara manusia dalam konteks yang lebih luas dan mendalam. Oleh karena itu, diskusi dan penelitian seputar kehidupan manusia sebelum era tulisan perlu mempertimbangkan pemilihan kata ini dengan hati-hati.