Ketika berbicara tentang bencana alam, satu hal yang paling penting adalah bagaimana masyarakat bereaksi dan bertindak cepat untuk mencegah kerugian nyawa. Pada 2004, tsunami besar menghantam Asia Tenggara, mengakibatkan kerugian nyawa yang sangat besar di banyak negara. Namun, ada satu cerita luar biasa yang datang dari desa kecil di Indonesia: Simeulue. Meskipun tsunami itu sangat besar, hanya tujuh orang di pulau ini yang kehilangan nyawanya. Mengapa? Jawabannya terletak pada tradisi lama mereka: Nandong Smong.
Nandong Smong: Tradisi Unik Penduduk Simeulue
“Nandong Smong” adalah tradisi kuno yang telah diteruskan dari generasi ke generasi di Simeulue, sebuah pulau di barat Indonesia. Dalam bahasa lokal, “nandong” berarti peringatan dan “smong” berarti tsunami. Jadi, Nandong Smong berarti peringatan terhadap tsunami, sebuah kebiasaan yang mengajarkan penduduk cara mengenali tanda-tanda tsunami dan tindakan yang harus diambil saat itu tiba.
Peran Penting Nandong Smong
Sebagai pulau yang terletak dekat dengan lempengan tektonik, Simeulue sering kali mengalami gempa bumi, yang kadang-kadang menyebabkan tsunami. Oleh karena itu, penduduk pulau ini telah lama mengembangkan cara unik untuk bertahan hidup: mendengarkan dan menerapkan ajaran Nandong Smong. Itu sebabnya, saat tsunami menghantam pulau tersebut pada 2004, sebagian besar penduduk mampu selamat – mereka mengenali tanda-tanda akan adanya tsunami dan tahu persis apa yang perlu dilakukan berkat Nandong Smong.
Pada saat gempa bumi berlangsung, banyak penduduk Simeulue yang langsung paham bahwa itu bisa menjadi pertanda adanya tsunami, berkat ajaran Nandong Smong. Dengan pengetahuan ini, mereka segera lari ke dataran tinggi, menyelamatkan diri dari ombak raksasa yang datang sesaat setelah gempa.
Kesimpulan
Nandong Smong, tradisi yang menjadi bagian dari budaya dan kehidupan masyarakat Simeulue, membuktikan dirinya sebagai pengetahuan dasar dan vital dalam manajemen bencana. Tradisi ini telah membantu mereka dalam menanggapi dan bertindak cepat saat bencana alam terjadi, yang pada gilirannya membantu dalam meminimalisir korban jiwa.
Pada akhirnya, cerita ini mengingatkan kita semua tentang betapa pentingnya belajar dari pengetahuan masa lalu dan pengetahuan lokal dalam menjalani kehidupan yang aman dan persisten di Bumi. Simeulue mungkin adalah satu contoh yang luar biasa, tetapi setiap komunitas dan masyarakat memiliki pengetahuan uniknya sendiri yang sangat berharga dalam konteksnya, yang mampu memberikan perlindungan pada penduduk lokal.
Jadi, jawabannya apa? Mengapa Nandong Smong dapat menyelamatkan penduduk desa Simeulue dari tsunami? Karena itu adalah pengetahuan dan tradisi lama yang menjadi panduan aksi ketika berhadapan dengan bencana alam seperti tsunami, membantu mereka bertindak cepat dan efektif untuk menyelamatkan diri dan orang lain.