Salah satu keajaiban alam semesta adalah hukum-hukum fisika, yang bisa menjelaskan fenomena seperti kenapa kita merasa sakit saat memukul tembok dengan gaya tertentu. Mengapa kita merasakan kesakitan saat tangan kita memukul tembok dengan gaya F? Pesona interaksi antara fisika dan biologi dapat memberikan jawaban yang cukup menarik.
Fisika mengajarkan kita tentang Hukum Newton Ketiga tentang gerak: “Setiap aksi menghasilkan reaksi yang sama dan berlawanan.” Dalam konteks ini, saat tangan kita memberikan gaya pada tembok (aksi), tembok tersebut memberikan reaksi balik dengan gaya yang sama ke tangan kita (reaksi). Gaya ini dikembalikan kembali ke tangan kita dalam bentuk gelombang energi.
Tapi mengapa hal ini bisa menyebabkan rasa sakit?
Inilah ulasan lebih lanjut menuju biology. Ujung jari kita dan sebagian besar kulit kita dilapisi dengan sel saraf yang dikenal sebagai reseptor nyeri, atau nociceptors. Reseptor nyeri ini peka terhadap berbagai jenis stimulasi merusak, seperti tekanan ekstrem atau suhu yang sangat panas atau dingin. Saat tembok memberikan reaksi balik kepada tangan kita, gelombang energi dari tumbukan tersebut merangsang reseptor nyeri ini. Itu membantu kita merasakan sakit sebagai tanggapan.
Berarti, rasa sakit ini sebenarnya adalah tindakan perlindungan oleh tubuh kita. Reseptor nyeri mengirim sinyal ke otak melalui sistem saraf kita, yang menginterpretasikannya sebagai rasa sakit. Mekanisme ini menjadikan kita waspada terhadap potensi cedera dan mencegah kita dari perilaku yang sama di masa depan, melindungi kita dari kerusakan lebih lanjut.
Jadi, Jawabannya Apa?
Reseptor nyeri kita merespons gaya atau tekanan yang diterima dari tembok saat kita memukulnya dan mentransmisikan sinyal ini ke otak sebagai rasa sakit. Interaksi gaya dan reseptor nyeri inilah yang membuat kita merasakan sakit. Oleh karena itu, jika tangan kita memukul tembok dengan gaya F, tangan kita akan merasakan kesakitan, yang merupakan mekanisme perlindungan tubuh untuk mencegah potensi cedera lebih lanjut.