Norma hukum adalah satu dari sekian banyak aturan yang mempengaruhi perilaku manusia. Lainnya meliputi norma agama, norma kesusilaan, dan norma kesopanan, semuanya memiliki dampak mendalam terhadap cara individu berinteraksi dalam masyarakat. Namun, sanksi norma hukum tampaknya jauh lebih ‘nyata’ dan berdampak langsung pada seseorang dibandingkan dengan sanksi norma lainnya.
Berikut kami jelaskan beberapa alasan mengapa sanksi norma hukum tampak lebih nyata daripada sanksi norma lainnya.
Jelas dan Terlembagakan
Sanksi norma hukum biasanya jelas dan terlembagakan. Negara-negara memiliki hukum yang ditulis dengan jelas, di mana pelanggaran dan hukumannya dijelaskan dengan rinci. Kesepakatan ini memungkinkan individu memahami konsekuensi dari pelanggaran mereka, dan ini juga memastikan penerapan hukuman yang konsisten.
Dapat Dipaksakan
Berbeda dengan norma agama atau sosial, sanksi norma hukum dapat dipaksakan. Organisasi seperti kepolisian, pengadilan, dan penjara berfungsi untuk memastikan bahwa mereka yang melanggar hukum mendapatkan sanksi mereka.
Adanya Penyidik dan Jaksa Penuntut
Dalam pelanggaran norma hukum, ada mekanisme hukum yang berfungsi untuk menginvestigasi, menuntut, dan menghukum pelanggar. Penyidik dan jaksa penuntut memiliki kewenangan hukum untuk melakukan proses tersebut.
Dampak Langsung dan Nyata pada Individu
Sanksi hukum bisa sangat langsung dan nyata. Hukuman penjara, denda, atau hukuman lainnya dapat memiliki dampak langsung dan nyata pada kehidupan sehari-hari individu, baik secara finansial, fisik, atau sosial.
Sebaliknya, sanksi untuk melanggar norma agama atau norma sosial cenderung lebih abstrak dan tidak langsung. Misalnya, pelanggaran norma agama mungkin mengakibatkan rasa bersalah, pengejauhan sosial, atau hukuman spiritul lainnya. Meskipun ini bisa sangat berpengaruh, konsekuensinya tidak sejelas atau segera sebagai pelanggaran norma hukum.
Meskipun sanksi norma hukum tampak lebih ‘nyata’ dibandingkan dengan sanksi norma lainnya, penting untuk mengingat bahwa semua norma memiliki tujuan yang sama: mengatur perilaku manusia agar sesuai dengan harapan dan nilai-nilai masyarakat. Jadi, meski berbeda dalam hal pelaksanaan dan konsekuensi, mereka semuanya penting dalam menjaga tatanan dan harmoni sosial.
