Buku

Mengembangkan Perbuatan yang Luhur, yang Mencerminkan Sikap dan Suasana Kekeluargaan dan Kegotongroyongan Merupakan Butir Pengamalan Pancasila

35
×

Mengembangkan Perbuatan yang Luhur, yang Mencerminkan Sikap dan Suasana Kekeluargaan dan Kegotongroyongan Merupakan Butir Pengamalan Pancasila

Sebarkan artikel ini
Mengembangkan Perbuatan yang Luhur, yang Mencerminkan Sikap dan Suasana Kekeluargaan dan Kegotongroyongan Merupakan Butir Pengamalan Pancasila

Pancasila, sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia, merupakan gabungan dari lima prinsip yang bermuara pada nilai-nilai luhur manusia. Di antara prinsip-prinsip tersebut, pengamalan dasar ketiga Pancasila, “Persatuan Indonesia,” erat kaitannya dengan kekeluargaan dan kegotongroyongan, sebagai realisasi dari semboyan nasional Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti “Berbeda-beda namun tetap satu.”

Nampak jelas bahwa untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan, setiap individu perlu untuk mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Inilah esensi dari butir pengamalan Pancasila pada kehidupan sehari-hari.

Membangun Perbuatan Luhur

Perbuatan luhur merupakan perilaku atau tindakan yang ditunjukkan oleh individu yang merefleksikan nilai-nilai moral, etika, dan karakter yang baik. Perbuatan luhur mencakup kejujuran, kesantunan, ketulusan, kebaikan hati, dan munasabah. Dalam konteks Pancasila, perbuatan luhur didorong oleh pemahaman dan penerimaan terhadap lima prinsip dasarnya.

Biasakan untuk selalu berbuat baik kepada sesama, dongengkan nilai-nilai yang baik kepada generasi muda, dan berusaha untuk selalu menjunjung tinggi etika dan moral dalam setiap tindakan. Dengan demikian, perbuatan luhur bisa menjadi norma dalam masyarakat.

Manifestasi Kekeluargaan dan Kegotongroyongan

Dalam masyarakat yang terbagi atas berbagai suku, ras, dan agama, konsep kekeluargaan dan kegotongroyongan adalah kunci agar masyarakat dapat hidup rukun dan damai. Kekeluargaan menunjukkan bahwa semua anggota masyarakat adalah bagian dari satu keluarga besar. Ini tertanam dalam prinsip “Persatuan Indonesia”, yang memintar para warga negara untuk merasa bertanggung jawab terhadap kebahagiaan dan keselamatan sesama warga.

Sementara itu, kegotongroyongan adalah kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Ini memanifestasi dalam bentuk gotong royong atau kerja bakti, di mana semua anggota masyarakat ikut serta dalam usaha-usaha untuk menjaga kebersihan dan kesejahteraan lingkungan.

Pengamalan Pancasila Lewat Tindakan

Pancasila bukan hanya sekadar konsep teoretis, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata dari setiap individu dan masyarakat. Kekeluargaan dan kegotongroyongan, misalnya, dapat diamalkan melalui perbuatan-perbuatan luhur seperti saling membantu, menghargai perbedaan, dan berpartisipasi aktif dalam aktivitas sosial.

Secara keseluruhan, nidasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari adalah kunci untuk membangun masyarakat yang lebih harmonis, berbudaya, dan makmur. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan, merupakan langkah awal yang penting dalam mengamalkan Pancasila dalam kehidupan nyata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *