Sekolah

Mengenai Pendidikan dengan Perspektif Global: Ki Hajar Dewantara Menyebutkan Bahwa Guru Hendaknya

38
×

Mengenai Pendidikan dengan Perspektif Global: Ki Hajar Dewantara Menyebutkan Bahwa Guru Hendaknya

Sebarkan artikel ini
Mengenai Pendidikan dengan Perspektif Global: Ki Hajar Dewantara Menyebutkan Bahwa Guru Hendaknya

Pendidikan adalah tema universal yang bisa ditemui di seluruh dunia. Meski setiap negara memiliki sistem dan pendekatan pendidikan mereka sendiri, salah satu perspektif yang menonjol adalah pandangan Ki Hajar Dewantara, pahlawan pendidikan dan pendiri Taman Siswa, sebuah sistem pendidikan inovatif di Indonesia. Di tengah pendidikan global yang semakin terbuka, perkataan Ki Hajar Dewantara tentang peran guru tetap relevan dan memberikan wawasan baru.

Ki Hajar Dewantara, yang lahir pada tahun 1889 dan wafat pada tahun 1959, adalah sosok yang sangat penting dalam ideologi dan praktik pendidikan di Indonesia. Ia menolak pendekatan pendidikan kolonial Belanda dan berfokus pada pengembangan pendidikan yang bercermin kepada nilai dan budaya sendiri.

Ki Hajar Dewantara adalah seorang pendidik yang selalu menekankan pentingnya peran guru. Namun, peran guru yang ia tampilkan bukanlah sebagai otoritas absolut, melainkan sebagai sosok yang memfasilitasi proses belajar siswa. Beliau selalu menekankan bahwa guru hendaknya menjadi ‘Tuntunan Hidup’, yang berarti berperan sebagai contoh dan pemimpin bagi siswa dalam menjalani hidup.

Pendidikan dari perspektif global sekarang ini mengharuskan guru untuk tidak hanya fokus pada konten ajaran saja, tetapi juga perhatian pada karakter siswa, perkembangan individu, dan pengaruh lingkungan sekitar. Ki Hajar Dewantara telah memperkirakan konsep ini jauh-jauh hari dengan pendekatannya.

Pola pikir Ki Hajar Dewantara ini sangat sesuai dengan tren pendidikan global saat ini yang melihat pendidikan lebih dari sekadar transfer ilmu pengetahuan tetapi juga pembentukan karakter dan bentuk belajar mandiri. Guru sebagai ‘tuntunan hidup’ memberikan contoh positif dan memfasilitasi pengembangan akademis dan non-akademis siswa.

Dari pendekatan inovatif yang ditampilkan Ki Hajar Dewantara, ada beberapa pelajaran penting yang dapat diambil. Pertama, guru dan pendidik memiliki peran lebih besar dalam pendidikan siswa mereka daripada sekadar menyampaikan informasi. Mereka juga berperan sebagai mentor, ‘tuntunan hidup’, dan penggerak perubahan. Kedua, siswa harus dilihat sebagai individu yang unik dengan kebutuhan, keinginan, dan kapabilitas mereka sendiri. Ketiga, pendidikan sejati adalah tentang menciptakan lingkungan di mana siswa dapat berkembang dan belajar menghargai dunia di sekitar mereka.

Komponen-komponen ini sejalan dengan pendidikan global modern dan mendukung perkembangan peserta didik yang holistik dan seimbang. Oleh karena itu, peran guru sebagai ‘tuntunan hidup’ dalam pendekatan Ki Hajar Dewantara tidak hanya relevan di masa lalu, tetapi juga penting untuk masa depan pendidikan global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *