Meninggalkan kenikmatan duniawi untuk meraih kenikmatan kehidupan akhirat merupakan pilihan yang diambil oleh orang-orang yang memiliki sifat zuhud. Dalam konteks Islami, zuhud bukanlah tentang penolakan total terhadap dunia, tetapi lebih meletakkan dunia pada posisinya yang sebenarnya; bukan sebagai objek pusat kehidupan, melainkan alat untuk mencapai kehidupan akhirat. Namun, zuhud tidak hanya terbatas pada sikap ini saja. Berikut adalah ciri-ciri lain dari seseorang yang memiliki sifat zuhud.
1. Meremehkan Dunia
Orang yang memiliki sifat zuhud melihat dunia sebagai tempat singgah sementara sebelum melanjutkan perjalanan ke akhirat. Oleh karena itu, mereka menghargai apa yang ada di dunia, tetapi tidak terjebak dalam mengagung-agungkannya.
2. Lindungan dari Kegemaran Duniawi
Seseorang yang zuhud mampu melindungi dirinya dari kegemaran duniawi yang berlebihan. Mereka mampu menjaga dirinya dari terlalu terikat dengan apa-apa yang ada di dunia ini.
3. Bersikap Sederhana
Ciri lain adalah kesederhanaan. Orang yang zuhud biasanya hidup sederhana, baik dalam penampilan maupun dalam gaya hidupnya. Mereka memahami bahwa kebahagiaan tidak ditentukan oleh material, tetapi oleh kedekatan mereka kepada Tuhan.
4. Menerima Qada dan Qadar
Orang yang memiliki sifat zuhud senantiasa menerima apa yang telah ditentukan oleh Tuhan untuknya, baik itu dalam bentuk nikmat maupun ujian.
5. Selalu Bersyukur
Tidak peduli situasi dan kondisi apa yang tengah dihadapi, orang yang zuhud senantiasa bersyukur. Sikap ini bukan berarti mereka tidak berusaha atau berdoa, melainkan selalu mengapresiasi setiap belas kasih dan anugerah Tuhan.
6. Memfokuskan Diri pada Akhirat
Orang yang zuhud berorientasi pada dunia akhirat. Dunia hanyalah tempat berusaha dan berdo’a bagi mereka, dan hasil terbaik akan mereka capai di dunia akhirat.
Ringkasan dari segala hal di atas, sifat zuhud bukan berarti seseorang harus meninggalkan dunia dan menisahkan diri dari segala kegiatan duniawi. Justru, zuhud adalah sikap realistis dalam memandang dunia; menjalani kehidupan dunia dengan sebaik-baiknya namun tidak lupa bahwa tujuan sebenarnya ada di akhirat.